Jakarta (ANTARA) - Suntory Garuda Beverage (SGB) meluncurkan Mizuiku Teachers Guide (MTG), yaitu modul panduan ajar pendidikan pelestarian air bersih dan lingkungan bagi guru-guru sekolah dalam program edukasi pelestarian air bersih dan lingkungan untuk anak-anak sekolah.
SGB bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk Sekolah Adiwiyata dan Kementerian Pendidikan dan Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam pembuatan modul panduan mengajar ini.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, PT Suntory Garuda Beverage Neeraj Kumar Goyal di konferensi pers daring, Rabu, mengatakan modil ini berisi panduan praktis tentang konsep, perencanaan, media dan penilaian konservasi air.
"Ada dua set modul untuk mengakomodasi masing-masing fase belajar siswa, satu set bagi guru-guru anak usia 5 sampai 8 tahun dan satu set lagi untuk guru anak usia 9 sampai 12 tahun," kata Neeraj.
Setiap set berisi empat topik, yang mewakili bidang pembelajaran utama Mizuiku. Keempat area tersebut adalah Lindungi Daur Air; Mencegah Pencemaran Air; Menghemat Air dengan Menanam Pohon; dan yang tak kalah pentingnya, Jaga Kebersihan Air dengan Memilah dan Mengelola Sampah.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ade Palguna mengatakan pengetahuan tentang bagaimana menjaga kelestarian air bersih dan lingkungan tentunya perlu diketahui oleh seluruh institusi pendidikan.
"Dengan demikian, pendidikan bagi anak-anak pastinya tidak bisa dipisahkan dari peran guru sebagai pendidik mereka," jelas Ade.
Ia mengatakan guru memegang peran penting dalam mendidik anak tentang konservasi, pelestarian, dan kepedulian lingkungan kepada para siswa. Guru pun membentuk karakter dan kepribadian anak-anak sedini mungkin.
"Maka dari itu, kami sangat bersyukur dengan diluncurkannya modul Mizuiku Teachers Guide dan penyelenggaraan Training of the Trainers (toT). Modul panduan mengajar dan sesi pelatihan untuk membekali guru-guru ilmu yang lebih dalam, merupakan solusi bagi lingkungan dan dalam mendidik generasi penerus bangsa.”
Sementara itu, Direktur Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Muhammad Hasbi mengatakan modul ini membuat guru dapat mengeksplorasi berbagai cara dalam menyampaikan materi tentang pelestarian air bersih dan lingkungan kepada siswa mereka.
"Kami berharap para guru dapat terinspirasi, dan kemudian menginspirasi para siswa untuk lebih peduli terhadap air bersih dan lingkungan," kata Hasbi.
Dia mencontohkan, buku tersebut akan menginspirasi para guru untuk mengenalkan konsep dan manfaat daur ulang. Para guru dapat membuat sesi diskusi atau bahkan debat di dalam kelas dengan topik isu-isu lingkungan untuk mendorong siswa berani berpendapat.
"Metodologi ini sangat efektif untuk membuat siswa memahami bahwa kita semua akan terkena dampak lingkungan tanpa terkecuali, sehingga setiap individu perlu berkontribusi," katanya.
Ia menambahkan tidak ada cara yang lebih baik untuk menanamkan rasa hormat terhadap alam selain mendorong siswa untuk menghabiskan waktu dengan alam.
"Kunjungan ke taman kota, pedesaan, sungai, gunung, tepi danau, hutan bakau, dan hutan berpengaruh besar untuk merubah pandangan mereka tentang alam," ujar dia.
Modul Mizuiku Teachers Guide adalah hasil kerja sama selama 12 bulan. Mizuiku juga mengadakan upacara kelulusan lebih dari 18.000 anak Mizuiku, 2.500 guru dan 250 sekolah di seluruh nusantara, termasuk penobatan 2.400 anak "Mizuiku Squad". Kemudian, Mizuiku juga menggelar training of trainers (ToT) bagi sedikitnya 1.000 guru sekolah di seluruh Indonesia yang sebagian besar berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Sidoarjo, Pati, Banjarbaru dan Gowa, Makassar.
Baca juga: Pentingnya memahami siklus daur air
Baca juga: Mizuiku luncurkan modul pembelajaran pelestarian air bersih untuk anak
Baca juga: KLHK gandeng swasta galakkan gerakan konservasi air
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022