Juba (ANTARA) - Presiden Sudan Selatan Salva Kiir, Senin, (12/12), meresmikan seksi Jalan Juba-Terekeka sepanjang 63 kilometer yang pembangunannya baru saja selesai.
Jalan itu merupakan bagian dari Jalan Raya Juba-Rumbek sepanjang 392 Km yang sedang dibangun oleh Shandong Hi-Speed Co., Ltd. (SDHS) China.
Jalan itu dirancang untuk menghubungkan Negara Bagian Khatulistiwa Tengah (Central Equatoria) tempat Juba, ibu kota Sudan Selatan, berada dengan enam negara bagian lainnya di seluruh negara Afrika timur tersebut.
"Rekan-rekan warga Terekeka, jalan yang kami resmikan hari ini adalah milik anda. Dengan rampungnya fase pertama ini, anda akan dapat mengangkut dan mengirim barang menuju dan dari Juba," kata Kiir.
Dia menambahkan jalan modern tersebut akan menguntungkan para petani dan pedagang melalui kelancaran pergerakan komoditas pertanian dan barang-barang manufaktur ke pasar.
Kiir berterima kasih kepada Pemerintah China atas kerja sama yang membuka peluang bagi terwujudnya pembangunan jalan tersebut.
SDHS memulai pekerjaan jalan raya utama itu sejak November 2019. Kini, perusahaan tersebut sedang menggarap seksi jalan Awerial-Rumbek sepanjang 216 Km.
Duta Besar China untuk Sudan Selatan Ma Qiang mengatakan proyek pembangunan jalan itu penting bagi kebijakan Juba yang mengutamakan pengembangan infrastruktur.
Selain itu, tambah Ma, proyek jalan tersebut juga merupakan simbol persahabatan mendalam baru antara China dan Sudan Selatan.
"Sejak peluncuran resmi proyek itu pada November 2019, Shandong Hi-Speed telah mengatasi banyak tantangan untuk merampungkan seksi jalan pertama menuju Terekeka tersebut," kata Ma.
Sementara itu, anggota dewan Terekeka County James Modi (45) mengatakan para pengemudi kendaraan bermotor biasanya menghabiskan waktu selama hampir lima jam untuk tiba di kota nelayan Terekeka.
Kini, waktu perjalamam dari Juba menuju Tarekeka hanya memerlukam waktu 40 menit.
"Saya kira ini kali pertama bagi warga Terekeka untuk menikmati jalan bagus semacam ini. Sebelumnya, sulit bagi wanita hamil dari Terekeka untuk melakukan perjalanan ke Juba guna menjalani persalinan dan juga bagi para pedagang yang hendak mengangkut ikan segar menuju Juba," ujar Modi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022