Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Melawi sudah mendatangi lokasi banjir, melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk penanganan banjir
Melawi, Kalbar (ANTARA) - Banjir yang terjadi di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, yang mengakibatkan sekurangnya 170 rumah warga Desa Sungai Bakah, Kecamatan Pinoh Selatan, terendam dengan ke dalam air kurang lebih 20 hingga 50 centimeter dari permukaan tanah.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Melawi sudah mendatangi lokasi banjir, melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk penanganan banjir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Melawi, Rabu .
Bencana banjir itu terjadi sejak Senin (13/12) pukul 18.00 WIB. Selain merendam permukiman penduduk, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum lainnya dan sekitar 170 kepala keluarga terdampak banjir.
Ia menjelaskan banjir yang terjadi di wilayah Melawi itu disebabkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan Sungai Bakah meluap hingga merendam permukiman warga.
Menurutnya, dari bencana banjir itu BNPB mencatat ada 170 kepala keluarga terdampak banjir dan air banjir menggenangi 170 unit rumah penduduk di daerah tersebut.
"Hingga hari Rabu (14/12) ini kami mencatat ada 170 rumah yang tergenang banjir," katanya.
Ia menyebutkan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Melawi pada hari ini Rabu (14/12) dan Kamis (15/12) didominasi oleh cuaca hujan dengan intensitas ringan.
Sementara itu, berdasarkan Kajian inaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Melawi merupakan wilayah dengan risiko banjir tingkat sedang hingga tinggi.
Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi basah, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana, seperti masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng dan dataran rendah, jika terjadi hujan lebih dari satu jam, kemudian jarak pandang kurang dari 100 meter sudah tidak dapat melihat dengan jelas, segera keluar rumah, tinggalkan tempat dan menjauh dari daerah sekitar aliran sungai dan lereng tebing," demikian Abdul Muhari.
Baca juga: Ruas jalan Sintang-Melawi putus akibat banjir
Baca juga: BNPB: 720 jiwa mengungsi akibat banjir di Melawi Kalbar
Baca juga: Satu Jembatan gantung di Melawi roboh diterjang banjir
Baca juga: Banjir bandang akibatkan 104 rumah warga di Melawi Kalbar terdampak
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022