Jakarta (ANTARA) - Citi, salah satu bank global di Indonesia, bersama dengan Home Credit, perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, mengumumkan fasilitas pembiayaan sosial bersama pertamanya di Indonesia senilai Rp275 miliar.

Fasilitas pinjaman ini dirancang untuk mempromosikan inklusi keuangan yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia melalui pembelian perangkat digital dasar kepada 44.600 orang, seperti ponsel pintar (smartphone) dan tablet, dimana hampir setengahnya diperuntukkan bagi perempuan.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi mengaku bangga dapat memberikan fasilitas pembiayaan sosial bagi Home Credit Indonesia. Fasilitas ini membantu kelompok masyarakat yang tertinggal untuk memperoleh perangkat digital dasar sehingga dapat mengakses layanan keuangan mendasar.

"Transaksi ini berkontribusi pada komitmen Citi sebesar 1 triliun dolar AS pada tahun 2030 untuk keuangan berkelanjutan,” kata Batara.

Fasilitas ini merupakan bagian dari pinjaman sosial bagi kedua perusahaan dan masuk dalam kualifikasi “S” di dalam kerangka Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, and Government/ESG).

Inisiatif ini mendukung kriteria keuangan sosial Citi untuk inklusi ekonomi, yakni meningkatkan akses ke fasilitas kredit dan layanan keuangan di komunitas rentan atau tertinggal, termasuk pembiayaan di sektor UMKM dan diharapkan akan meningkatkan ruang publik, sumber daya, dan kesempatan kerja di masyarakat.

Direktur Home Credit Indonesia Volker Giebitz menyambut hangat fasilitas pembiayaan sosial dari Citi yang akan digunakan oleh Home Credit untuk mengukuhkan komitmen dalam menyalurkan pembiayaan yang bertanggungjawab kepada masyarakat Indonesia.

Kerja sama ini sejalan dengan prinsip perusahaan dalam penerapan ESG dan merupakan salah satu dari sejumlah kerja sama yang telah terjalin bersama Citi di Asia. Pembiayaan ini secara khusus ditujukan untuk pelanggan perempuan yang jumlahnya mencapai 48 persen dari total pelanggan Home Credit dengan kontrak aktif per 30 September 2022.

"Ini sejalan dengan upaya peningkatan inklusi dan literasi keuangan bagi perempuan yang masing-masing mencapai 83,88 persen dan 50,33 persen, dimana tingkat inklusi masih 2,4 persendi bawah laki-laki, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022," jelas Volker.

Baca juga: Citi ajak pebisnis digital ungkap peluang pertumbuhan baru
Baca juga: Citi : Indonesia Digital Leader Summit dukung fintech Tanah AIr
Baca juga: Citibank targetkan akuisisi bisnis consumer oleh UOB rampung 2023

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022