Singapura (ANTARA) - Pasar saham Asia dibuka naik pada perdagangan Selasa pagi, didukung optimisme semalam di Wall Street bahwa Federal Reserve (Fed) AS dan bank-bank sentral lainnya akan mengurangi kecepatan kenaikan suku bunga mereka guna mengatasi tingkat inflasi tertinggi dalam beberapa dekade.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang menguat 0,17 persen, sementara Indeks Nikkei Jepang dan Indeks KOSPI Seoul masing-masing terangkat 0,32 persen dan 0,01 persen. Indeks S&P/ASX 200 saham Australia juga meningkat 0,34 persen.

Fokus utama bagi para pedagang adalah data inflasi AS yang akan dirilis pada Selasa pukul 13.30 GMT, dengan IHK inti diperkirakan akan melambat dari 6,3 persen menjadi 6,1 persen dan inflasi utama turun menjadi 7,3 persen.

Baca juga: Dolar dibuka menguat di Asia, pasar tunggu data IHK AS & pertemuan Fed

Menteri Keuangan AS Janet Yellen membuat catatan hati-hati pada Minggu (11/12/2022) dengan mengatakan dia memperkirakan perlambatan substansial dalam inflasi 2023, tetapi ekonomi AS tetap rentan terhadap guncangan.

Akhir pekan ini The Fed, Bank Sentral Eropa, dan Bank Sentral Inggris, diharapkan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), daripada kenaikan agresif 75 basis poin yang mereka setujui di awal tahun.

"Mengingat kedekatan (data IHK AS) yang sangat dekat dengan FOMC, itu jelas memiliki kemampuan untuk mengubah nada pesan ... tetapi sangat tidak mungkin untuk mengubah judul kenaikan 50 basis poin," kata Deutsche Bank dalam sebuah catatan penelitian.

Baca juga: IMF: Utang global jauh di atas tingkat pra-pandemi meski ada penurunan

Saham China diperkirakan datar pada Selasa karena lonjakan cepat COVID-19 di ekonomi terbesar kedua di dunia itu meningkatkan kekhawatiran bahwa infeksi dapat mengganggu konsumsi dan manufaktur.

Dolar kuat, naik 0,8 persen versus yen semalam dan stabil di 137,62 yen di awal perdagangan Asia pada Selasa. Dolar juga menahan kenaikan dolar Australia di 0,6756 per dolar AS.

Harga minyak lebih tinggi setelah melonjak pada Senin (12/12/2022) karena kegelisahan pasokan, dengan minyak mentah Brent berjangka naik 0,28 persen pada 78,21 dolar AS per barel dan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,51 persen pada 73,54 dolar AS per barel.

Harga emas spot stabil di 1.781,66 dolar AS per ounce, sementara emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.793,40 dolar AS.

Baca juga: Goldman Sachs: Emas diversifikasi portofolio terbaik dibanding bitcoin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022