Jakarta (ANTARA) - Wednesday Addams dengan cepat menarik perhatian saat menjadi siswa di Akademi Nevermore, berkat pembawaannya yang sarkastis dan dingin.

Karakter utama dari serial Wednesday tersebut berfokus menyelidiki rangkaian pembunuhan di sekolahnya yang diselimuti misteri, dan mungkin memiliki kaitan dengan orang tuanya.

Simak fakta menarik berikut untuk mengetahui lebih dalam mengenai serial ini, dikutip dari siaran resmi Netflix, Selasa.

Baca juga: Catherine Zeta-Jones bergabung dengan serial "Wednesday"

Baca juga: Tim Burton merasa "Wednesday" memang dibuat untuknya

Serial "Wednesday" (ANTARA/HO-Netflix)

Kostum istimewa Wednesday Addams

Diperankan oleh Jenna Ortega, karakter Wednesday hanya sudi mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih sementara semua orang di sekitarnya tampil dengan berbagai warna. Berbagai grup di Nevermore pun memiliki detail yang spesifik sebagai tanda identitas mereka.

The Furs, misalnya, memakai motif hewan atau pakaian bertekstur bulu. Desainer kostum Colleen Atwood yang telah memenangkan Academy Awards menyatakan bahwa inspirasinya untuk mendandani Wednesday datang dari gaya streetwear modern dan mode para musisi, terutama penyanyi Billie Eilish.

Seragam Nevermore milik Wednesday berhias desain dan stensil yang dikerjakan dengan tangan, sementara gaun yang ia kenakan saat menari di acara Rave’N Dance adalah hasil modifikasi dari butik desainer ternama Azzedine Alaïa.

Serial "Wednesday" (ANTARA/HO-Netflix)

Thing yang mencuri perhatian

Thing yang dimainkan oleh pesulap Victor Dorobantu kerap mencuri perhatian penonton melalui gerak-geriknya yang tak terduga. Untuk berjaga-jaga, ternyata tim produksi juga memiliki sejumlah tangan prostetik dalam berbagai posisi jika dibutuhkan.

Uniknya, Dorobantu telah mempunyai tato berupa gambar tangan sebelum ia terlibat dalam Wednesday. Dalam proses syuting, sang pesulap menambah sebuah tato lagi berdasarkan sampul buku Nightshade Society yang tampak di serial tersebut.

“Saya senang mempunyai tato yang memiliki arti khusus, dan serial ini merupakan hal terbaik di hidup saya. Saya harus mengabadikannya,” ujar Dorobantu.

Serial "Wednesday" (ANTARA/HO-Netflix)

Detail produksi yang mengagumkan

Serial Wednesday berhasil memukau penonton tak hanya dari berbagai karakternya namun juga detail produksi yang luar biasa. Proses syuting dilakukan di 70 lokasi dan enam studio. Sementara itu desain sejumlah toko seperti toko bunga dan sepatu di kota Jericho diambil langsung dari ilustrasi Charles Addams, kartunis Amerika Serikat yang menghasilkan The Addams Family.

Desainer produksi Marc Scruton ingin agar Akademi Nevermore tampak seperti rumah gaya gotik ala New England, Amerika Serikat, sekaligus mengambil inspirasi dari arsitektur di Bukares, Rumania, yang memiliki pengaruh Renaissance, Ottoman, sampai Transylvania.

Berbagai campuran gaya ini juga menjadi simbol Nevermore sebagai tempat yang terbuka bagi siapa saja, termasuk mereka yang dianggap berbeda. Perhatikan pula wajah para gargoyle di Nevermore yang diangkat dari berbagai makhluk supranatural dan dapat memasang wajah gembira maupun sedih sesuai jalan cerita.

Serial "Wednesday" (ANTARA/HO-Netflix)


​​​​​​​Musik yang jempolan

Musik utama Wednesday digubah oleh komposer dunia Danny Elfman yang terinspirasi dari gambar-gambar Charles Addams. Sang komposer menggunakan alat musik harpsichord untuk menunjukkan kaitan dengan serial televisi The Addams Family yang dulu ditontonnya saat kecil. Saat Elfman mulai mencari-cari musik yang tepat untuk Wednesday, Tim Burton selaku produser eksekutif maupun sutradara menyarankan agar ia mengambil referensi dari karya-karya komponis klasik Johann Sebastian Bach.

Pada akhirnya Elfman mengambil keputusan bahwa musik Wednesday harus bernada gotik, tapi juga memiliki sentuhan humor sekaligus warna yang kelam.

Baca juga: "Wednesday" jadi serial terpopuler sepanjang masa Netflix

Baca juga: Suzy dan Yang Se-jong bakal adu akting di serial Netflix "Doona!"

Baca juga: Christina Ricci akan tampil di serial Netflix "Wednesday"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022