Sochi, Rusia (ANTARA News) - Semua 113 penumpang dan kru di dalam pesawat perusahaan penerbangan Armenia tewas hari Rabu ketika pesawat naas itu jatuh ke Laut Hitam di lepas pantai Rusia saat hujan lebat, kata Kementerian Keadaan Darurat Rusia.
Para penyelidik mengatakan jatuhnya pesawat itu akibat cuaca buruk. Pesawat Airbus A-320 berusaha untuk mendarat di Sochi, tempat wisata terkenal di selatan Rusia. Para pejabat pengadilan mengenyampingkan adanya bom dalam kecelakaan udara itu.
Regu penolong yang menggunakan perahu motor menelusuri laut untuk mencari korban yang selamat namun seorang jurubicara kementerian mengatakan informasi awal adalah, semua orang yang berada di dalam pesawat itu meninggal.
Sedikitnya 39 mayat ditemukan dari perairan tersebut pada pukul 09:00 WIB, bersama dengan puluhan potongan mayat lainnya.
Televisi Saluran Satu Rusia memperlihatkan regu penyelamat yang menggunakan perahu motor menemukan pecahan bangkai pesawat dari perairan yang berombak itu. Busa dan kain kursi pesawat menumpuk di dermaga pelabuhan Sochi.
Pesawat tersebut, yang dioperasikan Armenia, melakukan penerbangan jarak pendek sekitar satu jam dari ibukota Armenia, Yerevan. Umumnya penumpang pesawat itu adalah warga Armenia.
Para keluarga penumpang, yang ingin mengumpulkan mayat korban dan membawanya ke rumah mereka, tiba di bandara Sochi. Mereka menumpang pesawat khusus dari Yerevan yang dikelola pihak perusahaan penerbangan itu.
Banyak pria berkerumun di sekitar daftar nama korban yang tercantum di papan pengumuman di bandara itu. Ambulan menunggu di luar terminal untuk mengantisipasi jika ada keluarga korban yang membutuhkan bantuan medis.
Kementerian Luarnegeri Rusia mengatakan 26 dari penumpang itu adalah pemegang paspor Rusia dan hampir semua sisanya adalah warga negara Armenia. Pesawat naas itu membawa paling tidak lima anak-anak.
Hari berkabung dinyatakan di Armenia, negara berpegunungan dengan jumlah penduduk 3 juta jiwa. Umumnya warga Armenia mempunyai hubungan keluarga di selatan Rusia.
Pihak Airbus mengatakan pihaknya akan mengirim enam pakar untuk membantu pihak berwenang menyelidiki kecelakaan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006