Wamena (ANTARA) - Staf Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berkunjung ke Papua untuk meninjau kesiapan pelaksanaan tiga misi, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif di Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Himawan Harioga saat berdiskusi dengan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan instansi terkait di Wamena, Senin, mengatakan pertemuan itu tindak lanjut rencana aksi percepatan pembangunan untuk Tahun 2023-2024.
"Ada tiga misi besar yang diamanatkan untuk percepatan pembangunan Papua, supaya nanti bisa lebih mandiri, maju, adil dan sejahtera. Misinya tiga, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif," katanya.
Rencana aksi dua tahun itu satu dari lima tahapan pelaksanaan rencana induk percepatan pembangunan sesuai amanat Otonomi Khusus (Otsus) Papua untuk 20 tahun ke depan.
"Jadi 20 tahun dibagi dalam lima tahap. Tahap satu dua tahun, tahap 2, 3, dan 4 ada yang empat dan lima tahunan, disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang tahap akhir dua tahun lagi. Yang hari ini kita bicara adalah yang 2023-2024. Ini disusun bersama dengan pemerintah daerah," katanya.
Ia memastikan diskusi dengan sejumlah pemerintah provinsi itu untuk mendapat kesepakatan bersama sehingga pendanaan yang bersumber dari Otsus, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Desa (DD) bisa dioptimalkan pemanfaatannya.
Pada rencana ini telah terbentuk badan pengarah yang siap melakukan sinkronisasi, pengendalian dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten.
"Ini sudah ada instruksi presiden (inpres). Di tingkat nasional diketuai Wakil Presiden. Muda-mudahan bisa secepatnya diselesaikan sehingga awal tahun depan kita sudah bisa melakukan sosialisasi," katanya.
Baca juga: Sri Mulyani pastikan provinsi baru di Papua dapat dana APBN di 2023
Baca juga: Ma'ruf Amin catat usulan pembentukan dua provinsi baru di Papua
Baca juga: Pemprov Papua: Tiga Provinsi baru tonggak keberlanjutan pembangunan
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022