Changchun (ANTARA) - Bagi Yu Shufen, musim salju tahunan merupakan tantangan tersendiri sampai dia menemukan peluang bisnis di lanskap musim dingin itu.

Yu (53) tinggal di Desa Nangou yang berada di Beidahu, Provinsi Jilin, China timur laut. Jilin diberkahi dengan kondisi alam yang sangat baik untuk mengembangkan industri es dan salju.

Berkat gelombang besar kedatangan para pencinta olahraga ski, selain bekerja sebagai petani, Yu kini menjalankan bisnis hiburan berbasis pertanian (agritainment) dan penginapan rumah sewa (homestay) di Nangou, yang lokasinya dekat dengan resor ski Beidahu.

Fakta bahwa resort tersebut tertutup salju selama sekitar 160 hari setiap tahun berkontribusi terhadap reputasinya sebagai salah satu destinasi utama bagi penggemar olahraga musim dingin.

Sebelum mendirikan bisnisnya lebih dari 10 tahun lalu, Yu tidak pernah membayangkan bahwa hujan salju yang lebat akan sangat menguntungkan dari segi finansial.

Yu mendapatkan ide untuk bisnisnya setelah dirinya kerap bertemu dengan para pencinta ski di desa itu yang menanyakan tentang pilihan restoran dan penginapan.

Dia memulai bisnisnya hanya dengan beberapa meja di rumah dan meluncurkan bisnis agritainment pertama di Nangou.

Dengan manajemen yang efektif, bisnis agritainment dan homestay milik Yu perlahan-lahan berkembang dan mendapatkan banyak pelanggan tetap, menghasilkan pendapatan senilai ratusan ribu yuan di setiap musim salju.

Musim dingin umumnya merupakan musim istirahat untuk aktivitas pertanian di China timur laut karena suhu yang dingin dan cuaca yang buruk di kawasan itu. Para petani setempat pun menganggur hampir sepanjang musim dingin.

Namun, banyak penduduk desa terinspirasi oleh Yu dan kini telah memasuki bisnis es dan salju yang berkembang pesat di tengah meningkatnya popularitas olahraga musim dingin.

Saat ini, Desa Nangou memiliki lebih dari 100 restoran dan hotel, membantu lebih dari 150 rumah tangga meningkatkan pendapatannya.

"Musim dingin kini menjadi waktu tersibuk dalam setahun di desa kami. Setiap keluarga begitu menantikan salju. Semakin melimpah saljunya, semakin banyak turis yang datang," kata Yu.

Dalam beberapa tahun terakhir, Jilin gencar mempromosikan industri es dan saljunya. Desa biasa yang tak terhitung jumlahnya seperti Nangou telah mengalami transformasi, dengan perekonomian es dan salju sebagai mesin baru untuk revitalisasi pedesaan di daerah tersebut.

Musim dingin yang menusuk tulang telah membawa kehangatan bagi banyak penduduk setempat seperti Yu.


Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022