Bali (ANTARA) - Pelatih tim nasional Mobile Legends: Bang-Bang Bjorn "Zeys" Ong tak percaya timnya berhasil menjadi juara dalam kejuaraan esport dunia IESF Bali 14th World Esports Championship 2022 di Merusaka, Nusa Dua, Bali, Minggu.
Zeys mengungkap perjuangan anak asuhnya hingga dapat berkompetisi di kejuaraan esport dunia. Menurut dia, timnnya, yakni EVOS Legends sebenarnya tidak berniat untuk mengikuti ajang internasional tersebut, terlebih karena mereka tidak lolos play off turnamen major Mobile Legends Professional League (MPL) Season 10.
"Sebenarnya dari awal kita enggak mau ikut turnamen karena kita lagi mikir habis kita enggak lolos play off season MPL," kata Zeys.
Dia menambahkan bahwa timnya juga sempat berpikir tidak mampu memenuhi seleksi nasional (seleknas) untuk pelatnas esport yang digelar jelang kejuaraan esport dunia.
"Tiba-tiba kita bahas lagi kita diskusi lagi. Kita enggak mikir kita sampai grand final, jadi kita merasa enggak unexpected banget. Kita ikut cuma buat for fun saja," ujar Zeys.
Ke depan, Zeys berharap timnya dapat kembali masuk ke turnamen internasional.
Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Filipina 3-0 pada babak grand final. Hasil tersebut seakan memenuhi dahaga para penggemar Mobile Legends yang haus akan gelar juara dunia.
Kemenangan tersebut juga menjadi pencapaian bagi tim Indonesia, dalam hal ini EVOS Legends, berhasil mengalahkan Filipina yang diwakili Blacklist International, yang menjadi juara Kejuaraan Dunia Mobile Legends M3 tahun lalu.
Untuk menghadapi tim Filipina, analis timnas Indonesia Steven Age mengatakan telah mempersiapkan dari awal bahkan ketika mereka bertemu pada babak upper bracket.
"Untuk lawan Filipina tadi dari awal kita sudah prepare. Dari yang pertama di upper juga kita sebenarnya sudah siap melawan karena mau enggak mau nanti ketemu, dan akhirnya kita ketemu di final di sini," kata Age.
"Yang pasti H-1 dan H-2 kita sudah prepare buat melawan mereka. Jadi, ini memang dipersiapkan buat melawan mereka. Sudah benar-benar latihan juga melawan mereka jadi itu yang kita latih sampai saat ini," imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pemain Rachmad "Dreams" Wahyudi mengaku tidak merasa gugup saat berhadapan berhadapan dengan Filipina.
"Enggak (gugup) sih, biasa saja. Sudah disiapkan dari dua hari lalu," ujar Dreams, MVP dalam laga pamungkas.
Dengan kemenangan timnas MLBB, Indonesia berhasil meraih tiga emas dalam kejuaraan esport dunia, dua emas lainnya dari game DOTA 2 dan eFootbaall, serta satu perunggu dari CS:GO putri.
Baca juga: Indonesia juara Mobile Legends pada kejuaraan esport dunia
Baca juga: Elga persembahkan kemenangan eFootball untuk mendiang ibunda pelatih
Baca juga: PB ESI gelar turnamen ekshibisi para-esport PUBG Mobile
Baca juga: Timnas Indonesia juarai DOTA 2 kejuaraan esport dunia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022