Riyadh (ANTARA) - China dan negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Jumat (9/12), sepakat memperkuat kemitraan strategis mereka.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-GCC di Riyadh, para pemimpin kedua belah pihak menekankan pentingnya membawa kemitraan strategis mereka ke era baru di bidang-bidang, seperti politik, ekonomi, dan budaya.
China dan GCC menyerukan dukungan timbal balik untuk mewujudkan kepentingan bersama mereka.
Sementara itu, negara-negara anggota GCC menyatakan akan mendukung upaya China dalam mempromosikan pembangunan ekonomi serta menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah. Negara-negara anggota GCC juga berkomitmen mematuhi prinsip Satu China.
China dan GCC juga memuji kesuksesan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA yang sedang berlangsung. Mereka memuji peran positif turnamen tersebut dalam mempromosikan pertukaran antarmasyarakat, budaya, serta lintas peradaban. Mereka juga mengutuk serangan keji sejumlah media terhadap Qatar.
Para pemimpin menekankan pentingnya dialog komprehensif yang melibatkan negara-negara regional, sebagai upaya untuk menangani isu nuklir Iran dan mendestabilisasi aktivitas regional.
Selain itu, mereka mencegah dukungan terhadap organisasi teroris, kelompok sektarian, dan badan bersenjata ilegal, mencegah proliferasi rudal balistik dan drone, serta memastikan keamanan jalur perairan internasional dan fasilitas minyak.
Mereka menekankan dukungan bagi Dewan Kepemimpinan Presidensial Yaman, yang dipimpin Rashad Mohammed Al-Alimi, serta meminta semua pihak di Yaman segera memulai negosiasi langsung di bawah bimbingan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan terus mematuhi perjanjian gencatan senjata.
Mereka juga mendukung kedaulatan keamanan Irak, kemakmuran, dan pembangunan yang stabil, serta upaya antiterornya.
China dan GCC menekankan pentingnya meningkatkan keamanan dan stabilitas di Afghanistan serta mendesak otoritas Afghanistan untuk memastikan bahwa wilayah Afghanistan tidak digunakan oleh organisasi teroris mana pun atau digunakan untuk mengekspor narkoba.
Mereka juga menekankan dukungan terhadap semua upaya internasional untuk meredakan situasi dan menyelesaikan krisis Ukraina secara politik, sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB. Selain itu, mereka mendukung perlindungan keselamatan jiwa dan harta benda, serta menjaga keamanan dan stabilitas regional dan internasional.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022