Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan menjual bahan bakar transportasi jenis biodiesel dengan harga Rp4.500 per liter. Kepala Divisi BBM Pertamina Djaelani Sutomo di Jakarta hari Rabu mengatakan, harga biodiesel itu ditentukan berdasarkan kombinasi antara solar bersubsidi yang harganya Rp4.300 per liter dan minyak kelapa sawit Rp4.600 per liter. Komposisi campuran kedua unsur itu adalah solar bersubsidi sebanyak 90 persen dan minyak kelapa sawit 10 persen. Djaelani berharap, harga biodiesel bersubsidi tersebut bisa diterima masyarakat. "Saya optimis bisa diterima pasar, karena kualitas biodiesel ini jauh di atas solar bersubsidi. Sementara, harganya hanya berbeda Rp200 dengan solar bersubsidi yang Rp4.300 per liter," katanya. Pertamina secara resmi akan meluncurkan pemanfaatan biodiesel secara komersial pada 20 Mei 2006. Sehari sesudahnya (21/5), BUMN migas tersebut akan mulai menjual biodiesel bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Jalan Industri, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selanjutnya, Pertamina akan menjual biodiesel di dua SPBU lainnya di wilayah Jabotabek. Setiap SPBU ditargetkan mampu memasarkan 8.000 liter biodiesel per hari. Selain biodiesel bersubsidi, lanjutnya, Pertamina juga akan menjual biodiesel dengan campuran solar nonsubsidi ke kalangan industri dengan harga Rp5.200 per liter. Djaelani mengatakan, secara kualitas, biodiesel sedikit di bawah Pertamina Dex, namun jauh di atas solar bersubsidi. Kadar sulfur di solar bersubsidi mencapai 3.500 part per million (ppm), sedangkan biodiesel hanya sekitar 500 ppm dan Pertamina Dex kurang dari 500 ppm. Sementara, angka setana biodiesel mencapai 58 atau sama dengan Pertamina Dex, sedangkan solar hanya 45. "Dengan angka-angka seperti itu maka mesin yang menggunakan biodiesel bisa lebih awet. Hasil engine test kita menunjukkan hingga 200 jam performance-nya masih tetap bagus," kata Djaelani. Namun, ia mengingatkan, agar biodiesel tidak disimpan tertalu lama, karena jenis BBM itu sangat anti air.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006