Kendari (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan, kementerian itu siap merevitalisasi Pasar Tradisional Mandonga yang ada di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
"Revitalisasi (Pasar Mandonga) itu, kami menunggu proposal atau permintaan dari pemerintah kabupaten/kota terkait, jadi silahkan saja (mengajukan revitalisasi)," kata dia di sela peninjauan harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal 2022 dan tahun baru 2023 di pasar itu, di Kendari, Sabtu.
Baca juga: Kericuhan warnai relokasi pedagang Rengasdengklok Karawang
Ia menyampaikan, jika pemerintah setempat menginginkan dilakukan revitalisasi pasar tersebut, maka pemda melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan.
"Kalau ada kebutuhan itu (revitalisasi) sampaikan kepada kami di Kementerian Perdagangan, nanti kepala Dinas (Perdagangan) tentunya akan berkoordinasi dengan tim juga di Kementerian Perdagangan," ujar dia.
Ia menyampaikan, koordinasi penting dilakukan untuk mengetahui apakah pasar tersebut bisa dilakukan revitalisasi atau tidak.
Baca juga: Wamendag jamin stok bahan pokok cukup jelang Natal
Ia bilang, jika pemerintah daerah sudah mengusulkan revitalisasi pasar tertua di Kendari ini, maka mereka akan memvalidasi data-data.
"Karena ini berdasarkan aspirasi dan juga kebutuhan dari daerah. Kami tinggal melihat, mengecek dan memvalidasi, memverifikasi, sesuai dengan prosedur dengan peraturan dan ketentuan, itu akan kita lakukan," jelas dia.
Revitalisasi pasar penting dilakukan agar dapat meningkatkan daya saing pasar rakyat sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Selain itu dapat membuat manajemen pengelolaan pasar rakyat menjadi lebih profesional sehingga memberi kenyamanan bagi pengunjung pasar.
Baca juga: Mendag sebut harga pangan di Makassar stabil
Sambuaga meninjau harga sejumlah bahan pangan di Pasar Tradisional Mandonga di Kendari, Sulawesi Tenggara, menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, guna mengantisipasi jangan sampe ada kenaikan harga yang terlalu drastis dan juga mengantisipasi ketersediaan bahan pokok menjelang akhir tahun.
Ia menyebut, dari hasil pemantauan, pihaknya memastikan bahwa harga sejumlah komoditi seperti beras, telur, minyak goreng dan lainnya terpantau stabil.
Baca juga: Memanfaatkan pasar tradisional Bandung jadi ruang kreatif anak muda
Harga bawang putih sedikit naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000. Sementara beras kualitas premium juga stabil mencapai Rp11.000, lalu beras kualitas medium sesuai Harga Eceran Tertinggi mencapai Rp9.450.
"Untuk minyak goreng ini tentu kita pantau terus, kita ada temuan juga dan menjadi catatan. Kita upayakan supaya minyak kita dari pemerintah sesuai HET Rp14.000 per liter. Harga dijual Rp15.000," jelasnya.
Baca juga: Revitalisasi Pasar Campurdarat Tulungagung belum disetujui Kemendag
Ia berharap kondisi harga pangan yang terpantau stabil terus terjaga dan dipertahankan sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.
Di pasar itu dia dia juga membeli sejumlah pangan seperti minyak goreng, bawang merah dan bawang putih hingga beras.
Dalam kunjungan itu, dia didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengggara, Sitti Shaleh, Kepala Perum Bulog Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022