Riyadh (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Jumat (9/12) mengatakan bahwa China akan terus mendukung rekonstruksi ekonomi Irak dan membantu memulihkan sektor industri, meningkatkan mata pencaharian masyarakat, serta mencapai pembangunan berkelanjutan.

Dalam pembicaraannya dengan Perdana Menteri (PM) Irak Mohammed Shia' al-Sudani, Xi mengatakan Irak adalah salah satu negara Arab pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China, seraya menambahkan bahwa sejak pembentukan kemitraan strategis antara kedua negara pada 2015, hubungan China-Irak telah mengalami perkembangan yang sehat dan stabil, sementara kerja sama bilateral di berbagai bidang telah menunjukkan kemajuan yang solid.

China mengapresiasi Irak yang selalu dengan tegas mendukung China dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan inti China, dan akan terus mendukung Irak dengan tegas dalam menjaga kedaulatan nasional, kemerdekaan, dan integritas wilayah, serta mendukung semua faksi di Irak untuk memperkuat persatuan dan kerja sama, papar Xi.

China bersedia bekerja sama dengan Irak untuk terus memperdalam kemitraan strategis China-Irak, imbuhnya.

China percaya Irak akan terus menjamin keamanan personel, lembaga, dan proyek China serta mengapresiasi dukungan aktif Irak untuk Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) dan menyambut negara tersebut untuk bergabung dengan Inisiatif Keamanan Global (Global Security Initiative/GSI), kata Xi.

Lebih lanjut Xi mengatakan China menghargai dukungan Irak yang mempromosikan kerja sama kolektif China-Arab dan bersedia berkolaborasi dengan Irak untuk mengimplementasikan pencapaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Arab pertama dengan baik guna mendorong kemitraan strategis China-Arab ke level yang lebih tinggi.

Memperhatikan bahwa pertukaran antara peradaban Irak dan China telah berlangsung selama ribuan tahun, al-Sudani mengatakan China adalah teman khusus Irak dengan hubungan bilateral yang bersahabat dan solid

China menjadi contoh dan panutan bagi negara-negara berkembang, dan menjadi pemain penting di dunia multipolar. China mendukung dan mempraktikkan pembangunan bersama dan menentang perampasan kolonial, katanya.

Irak memuji prestasi besar China dalam pengentasan kemiskinan dan bidang-bidang lainnya, serta bersedia untuk belajar dan memanfaatkan pengalaman sukses China, katanya.

Al-Sudani mengatakan Irak siap menjadi mitra penting China dalam mempromosikan kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra, menyambut China untuk terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan proyek infrastruktur dan energi besar di Irak dan berinvestasi lebih lanjut di bidang bahan kimia, kelistrikan, dan sektor lain di Irak, serta bersedia memperkuat pertukaran dan kerja sama dengan China dalam upaya kontraterorisme dan pemberantasan ekstremisme.

PM Irak tersebut mengatakan dirinya sangat yakin dengan keberhasilan penuh KTT pertama antara China dan negara-negara Arab yang digelar pada Jumat sore waktu setempat.


Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022