Jakarta (ANTARA) - Yayasan Andrew & Tony dari Kawasan Industri Virtue Dragon menyumbang dana ke Palang Merah Indonesia untuk pembangunan kembali wilayah terdampak gempa di Jawa Barat.

Pada sebuah upacara serah terima yang diadakan Kamis, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla yang juga mantan wakil presiden Republik Indonesia menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Andrew & Tony atas sumbangan dana yang diberikan.

Menurut Jusuf Kalla, Andrew dan Tony, yang bernama asli Zhu Mingdong dan Zhou Yuan dari China, merupakan kenalan lama dirinya.

Kedua pengusaha muda yang berprestasi itu penuh tanggung jawab dan berbudi luhur,serta telah banyak berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.Rekam jejaknya antara lain merekrut lebih dari 40.000 orang pekerja Indonesia di Kawasan Industri Virtue Dragon, membangun jalan dan jembatan di lingkungan tersebut tanpa imbal balik, serta mendirikan perguruan tinggi guna mendidik tenaga kerja teknik Indonesia yang unggul.

Asisten Ketua Kawasan Industri Virtue Dragon Xu Jie mengatakan bahwa yayasan ini didirikan pada 2017 dan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal, tempat kawasan industri itu berada. Sejak berdirinya yayasan tersebut, sejumlah besar barang bantuan sudah didonorkan dalam rangka penyelamatan dan pembangunan kembali saat banjir menerjang Kendari, gempa bumi Palu, maupun pandemi COVID-19 yang merebak di Indonesia. Nilai total bantuan itu telah melampaui 11 juta yuan (Rp24,67 miliar).

Xu menyatakan bahwa Cianjur dan Garut baru-baru ini diguncang gempa bumi yang masing-masing bermagnitudo 5,6 dan 6,1. Bencana itu menewaskan lebih dari 300 jiwa serta memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Sumbangan dana kali ini ditujukan untuk upaya penyelamatan dan pembangunan kembali pascagempa bumi.

Kawasan Industri Virtue Dragon akan bergandengan tangan dengan masyarakat Indonesia dan bersama-sama melewati kesulitan.

Yayasan Andrew & Tony akan selalu mendukung perkembangan Indonesia, berkontribusi bagi pengembangan persahabatan China-Indonesia dengan aksi nyata, imbuh Xu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022