Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Timur Wawan Kurniawan mengatakan, berdasarkan data titik rawan banjir pada tahun ini sebelumnya tercatat sebanyak 24 titik.
"Kalau catatan kita tahun ini berkurang banyak, dari 24 titik genangan yang tercatat tahun ini ada 11 titik," kata Wawan Kurniawan di Jakarta, Jumat.
Wawan menambahkan, 11 titik rawan banjir tersebut rata-rata memiliki ketinggian genangan air di atas 30 sentimeter (cm) dan surut dalam waktu lama setelah hujan.
Beberapa titik rawan banjir di Jakarta Timur di antaranya berada permukiman warga Kelurahan Cililitan, Cawang, Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, yang berdekatan dengan aliran Kali Ciliwung.
Baca juga: Pemkot Jaktim tambah enam unit pompa bergerak antisipasi banjir
Baca juga: Kodim 0505/Jakarta Timur gelar simulasi penanggulangan bencana
Kemudian permukiman warga Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara yang juga berada di bantaran aliran Kali Ciliwung sehingga kerap terdampak banjir imbas debit air kiriman.
Selanjutnya titik rawan banjir juga berada di permukiman warga Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar yang berdekatan dengan aliran Kali Cipinang, dan permukiman Kelurahan Cipinang Melayu dekat Kali Sunter.
Wawan mengatakan, berkurangnya titik rawan banjir tersebut karena sejumlah upaya penanganan banjir yang dilakukan oleh Sudin SDA Jakarta Timur berhasil. Di antaranya pembuatan waduk baru dan sumur resapan.
"Termasuk juga pelebaran kali, saluran atau olakan. Dan penambahan kapasitas pompa, serta memperlancar sistem alirannya. Tergantung lokasinya titik genangan awal," ujar Wawan.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022