Direktur Utama PT Isra Presisi Indonesia Tbk Asrullah mengatakan, langkah perusahaan mencatatkan sahamnya di bursa melalui IPO merupakan bagian dari strategi meningkatkan pendanaan dalam bentuk modal kerja dan tata kelola perusahaan yang lebih baik lagi.
"IPO ini juga untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri di mana dana yang diperoleh dari IPO digunakan untuk lokalisasi produk yang awalnya dilakukan impor oleh pelanggan perseroan," ujar Asrullah dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar Rp35 miliar sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market (body kit, cover handle, garnish list Toyota, Daihatsu, Suzuki) dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Cakrawala Maju Sejahtera.
Selain itu, sebesar Rp34,5 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture aksesoris mobil after market (body kit, cover handle, garnish list Honda, Suzuki) dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Milenium Multiguna Mandiri.
Kemudian, senilai Rp 34,9 miliar akan digunakan sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market (wiper, karpet mobil, body kit, cover handle, garnish list Nissan, Mitsubishi) dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Aristo Satria Mandiri Indonesia.
Adapun sebesar Rp35,6 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw yang dikerjakan di PT Techno Shouko Indonesia dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja operasional perseroan yaitu pembelian bahan baku, bahan pembantu, listrik dan pembayaran gaji karyawan.
Emiten berkode saham ISAP itu melepas 1,5 miliar saham ke publik atau setara dengan 37,31 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan harga IPO Rp96 per lembar saham.
Saham PT Isra Presisi Indonesia Tbk mendapatkan minat cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik. Perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 11,08 kali saat IPO.
Asrullah optimistis dengan prospek industri mesin perkakas produk otomotif maupun non otomotif yang dijalankan perseroan saat ini.
Hal itu dapat dilihat dari jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang setiap tahun mengalami peningkatan, serta industri non otomotif (alat berat) yang mengalami peningkatan permintaan pada 2022.
Dalam pembukaan perdagangan perdananya, saham ISAP meningkat 7 poin atau 7,29 persen ke posisi Rp103 per saham.
Baca juga: Isra Presisi alami kelebihan permintaan 11,08 kali saat IPO
Baca juga: Segera melantai di bursa, Isra Presisi tambah mesin produksi
Baca juga: BEI sebut 43 perusahaan siap catatkan saham di bursa
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022