Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan komunitas seni Jakarta Art Movement (JAM) menggelar Live Project Seni Mural di kompleks Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Acara yang diselenggarakan pada 8-11 Desember 2022 ini mengangkat tema "Daulat Pangan Lokal" yang diambil dari gagasan bahwa seni mural mampu secara langsung memberi pesan pada publik, memaknai ulang peristiwa-peristiwa dengan karakter khasnya, sekaligus membaca secara gamblang fenomena yang mendesak menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan kolaborasi multisektor menjadi kunci dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
"Kita mendukung upaya bersama dalam membangun pangan yang kuat karena ini sifatnya multisektor dan multiaktor. Badan Pangan Nasional tidak bisa sendiri, diperlukan sinergisitas dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan dari hulu ke hilir bersama sektor pentahelix government, academics, business, community, dan media," ujar Arief melalui siaran resminya dikutip pada Jumat.
Menurutnya, lewat kesenian mural diharapkan pesan kedaulatan, ketahanan, keamanan, dan keanekaragaman pangan yang selama ini terus dikampanyekan Badan pangan Nasional dapat diterima dan diinternalisasi dengan lebih mudah oleh khalayak, khususnya generasi muda sebagai penerus tongkat estafet bangsa.
"Melalui gelaran ini, kita berharap isu-isu pangan menjadi lebih diterima publik. Kita percaya bahasa seni adalah bahasa yang universal sehingga mampu menembus ruang-ruang pemahaman secara lebih komprehensif," katanya.
Sementara, Kurator Seni dari komunitas Jakarta Art Movement Bambang Asrini menyatakan bahwa seni mural memiliki karakter istimewa yang mampu menarik perhatian kaum muda dengan sifatnya yang egaliter dan bersentuhan dengan ruang-ruang publik luar ruang dan demokratis.
"Acara On the Spot Mural Action yang digagas bersama Badan pangan Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta ini misinya, juga menggugah kesadaran masyarakat luas, baik secara estetika maupun kontemplasi personal dan komunal tentang pemaknaan pesan pangan yang ingin disampaikan para seniman lewat karyanya," kata Bambang.
"Acara ini juga bagian tak terpisah dari komitmen Dewan Kesenian Jakarta berkolaborasi dengan berbagai pihak, selain program tahunan seni publik luar ruang berupa live mural dan instalasi untuk menyongsong acara Jakarta Biennale," ujar Aidil Usman, Ketua Komite Seni Rupa, Dewan Kesenian Jakarta.
Baca juga: DKJ ingin beri ruang lebih luas untuk pemusik tradisional
Baca juga: DKJ cermati proses seniman unggul di Jakarta
Baca juga: DKJ nilai ruang & wahana baru bagian penting dari ekosistem perfilman
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022