punya banyak ruang untuk tumbuh
Toba (ANTARA) - CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT) Indonesia akan tetap tumbuh baik pada 2023 di tengah ancaman resesi ekonomi dunia sebagaimana telah diperkirakan banyak pihak.
"ICT tetap akan 'go' tumbuh dengan baik karena Indonesia merupakan emerging country yang masih punya banyak ruang untuk tumbuh," kata Jacky menjawab pertanyaan ANTARA di sela Huawei Media Camp di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis malam (8/12).
Baca juga: Chairman Huawei: Indonesia buat kemajuan pesat jaringan "broadband"
Indonesia, menurut Jacky, masih menyimpan banyak potensi dengan populasi yang cukup besar, 270-an juta jiwa, dan juga sudah relatif siap dalam hal infrastruktur TIK.
Namun, ada satu kendala yang masih perlu segera dibenahi yakni masalah talenta atau ketrampilan sumber daya manusianya. Dengan menciptakan talenta digital yang baik, maka Indonesia tidak hanya sebagai pengguna teknologi tetapi juga bagian dari inovasi.
Huawei, sebagai perusahaan teknologi terkemuka di dunia, juga sangat menaruh perhatian terhadap penciptaan talenta digital di Indonesia.
Dengan investasi jangka panjangnya di Indonesia, Huawei tidak hanya menyediakan solusi teknologi bagi industri tetapi juga membuat bagaimana ICT bisa bermanfaat bagi semua orang (benefit for all).
Melalui kemitraan dengan operator-operator telekomunikasi lokal, Huawei telah membuat teknologi bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Apa yang dilakukan Huawei dalam perannya menciptakan talenta digital di Indonesia, kata Jacky, bukan hanya untuk kepentingan Huawei tapi juga bagi ekosistem digital dan industri di negara ini.
Bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden (KSP), Huawei menargetkan untuk menciptakan 100.000 talenta digital dalam lima tahun dimulai tahun 2020. Hingga sekarang, Huawei telah menelurkan 71 ribu talenta digital.
Huawei juga berkomitmen melanjutkan pengembangan talenta digital melalui Huawei ASEAN Academy (Indonesia) dengan menyelenggarakan tujuh program, 800 jam pelatihan, dan 15 ribu partisipan dan sertifikasi.
Selain bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan sejumlah sekolah menengah kejuruan, Huawei juga menggandeng sejumlah universitas di Indonesia untuk mengakselerasi penciptaan talenta digital Indonesia.
Baca juga: Huawei apresiasi 8 K/L atas kontribusi kembangkan talenta digital
Baca juga: Huawei terbitkan Buku Putih pertama tentang Pendekatan Terhadap Keadilan, Kesetaraan & Peluang
Baca juga: Huawei dan BAIC kembangkan mobil pintar
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022