Skenario pertandingan
Setelah mengalahkan Korea Selatan dengan telak dalam babak 16 besar , Brazil semakin percaya diri sekalipun Kroasia tidak akan semudah Korea Selatan, apalagi Kroasia acap menyulitkan tim-tim besar dalam banyak ajang besar.
Tetapi jika melihat jenis jalan yang dilalui kedua tim untuk mencapai babak ini, dan komposisi pemain yang mereka miliki, Brazil seharusnya menjadi pemenang laga ini. Situasi bisa sangat lain jika pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Yang pasti Kroasia akan menjadi pihak yang lebih tanpa beban ketimbang Brazil sekalipun mereka menyimpan ambisi menjadi negara kesepuluh yang menjuarai Piala Dunia.
Baca juga: Luka Modric tidak akan pensiun dari timnas Kroasia setelah Piala Dunia
Untuk itu Kroasia tidak akan mengambil strategi parkir bus karena melawan tim Brazil yang haus gol di semua lini, strategi ini bisa menjadi bumerang yang menyulitkan mereka dalam mencetak gol.
Tak heran mereka akan terus memasang dua bek tengah di jantung pertahanan dalam formasi 4-3-3 di mana trisula Andreij Kramaric, Bruno Petkovic, dan Ivan Perisic akan berusaha meneror lini depan Brazil sebelum tim Samba melancarkan tekanan ke area Kroasia.
Trio itu akan disangga duo gelandang Mateo Kovacic dan Luka Modric yang aktif membantu serangan, dan Marcelo Brozovic yang selain menjadi pemotong lalu lintas bola antar lini kedua dan ketiga Brazil juga menjadi pelindung sistem empat bek pimpinan duet bek tengah Dejan Lovren dan Josko Gvardiol.
Baca juga: Luka Modric tidak akan pensiun dari timnas Kroasia setelah Piala Dunia
Sistem ini disempurnakan oleh Josip Juranovic dan Borna Sosa yang mengisi kedua sisi pertahanan yang disamping akan menyempurnakan perlindungan untuk Dominik Livakovic, juga akan menandingi pergerakan Brazil dari kedua sayap serangan nan maut Brazil yang diisi oleh Vinicius Jr dan Rapinha.
Dua sayap serang Brazil itu menjadi bagian dari kuartet serang yang menempatkan Richarlison sebagai ujung tombak dan Neymar tepat di belakangnya dalam formasi 4-2-3-1.
Kuartet ini akan konstan menekan Kroasia di bawah fondasi lapangan tengah yang yang kuat yang digalang dua gelandang tengah, Casemiro dan Lucas Paqueta.
Keduanya menjadi poros permainan Brazil yang tak saja membuat lini serang Brazil anteng menekan Kroasia tetapi juga memudahkan barisan pertahanan Brazil yang terdiri dari kuartet Eder Militao, Thiago Silva, Marquinhos, dan Danilo dalam menjaga wilayahnya tidak diterobos Kroasia yang akan menjadi pihak yang lebih menunggu lawan ketimbang Brazil.
Baca juga: Brazil pasang tim lapis kedua saat hadapi Kamerun
Baca juga: Modric minta Kroasia "lupakan" pencapaian mereka di Piala Dunia 2018
Statistik dan head to head
Brazil tak terkalahkan dalam empat pertemuan sebelumnya dengan Kroasia yang tiga di antaranya mereka menangkan.
Sebelum ini kedua tim bertemu dua kali dalam ajang Piala Dunia yang semuanya dimenangkan Brazil masing-masing 1-0 pada 2006 dan 3-1 pada 2014.
Kroasia kalah empat kali dalam lima pertandingan Piala Dunia, di samping memang 3-0 atas Argentina pada 2018.
Sejak mengalahkan Jerman 2-0 dalam final Piala Dunia 2022, Brazil selalu kalah dalam lima pertandingan fase gugur Piala Dunia terakhirnya melawan tim-tim Eropa termasuk dalam perempat final melawan Prancis pada 2006, melawan Belanda pada 2010 dan melawan Belgia 2018.
Sejak Piala Eropa 2008, tujuh dari delapan laga fase gugur Kroasia dalam dua turnamen besar sepak bola (Piala Dunia dan Piala Eropa) dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu kecuali final Piala Dunia 2018. Mereka lolos dari seluruh empat laga yang tiga di antaranya berakhir dengan adu penalti.
Brazil berpeluang mencapai semifinal Piala Dunia kesembilan kalinya yang jika berhasil dilakukan bakal terpaut dua semifinal di bawah Jerman yang sudah 12 kali mencapai babak ini.
Dalam empat pertandingan sejauh ini, Kroasia hanya menang sekali dalam waktu normal 90 menit yakni ketika menang 4-1 atas Kanada dalam fase grup. Mereka mengalahkan Jepang melalui adu penalti setelah 1-1 selama 120 menit.
Kroasia sudah tiga kali menang adu penalti dalam Piala Dunia ketika mengalahkan Denmark pada babak 16 besar dan menaklukkan Rusia dalam perempat final 2018, serta Jepang dalam 16 besar Piala Dunia 2022.
Baca juga: FIFA sanksi Kroasia karena nyanyian xenofobia para fan
Baca juga: Da Silva prediksi Brazil bertemu Argentina di final Piala Dunia
Baca juga: Lionel Messi enggan jagokan Argentina kampiun Piala Dunia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022