Hamka meyakini Provinsi Gorontalo punya banyak potensi di bidang olahraga yang memainkan unsur kaki, namun hipotesis tersebut harus dibantu dengan hasil penelitian mahasiswa.
“Kalau menurut hipotesis saya, Gorontalo itu terampil dalam olahraga yang memainkan unsur kaki. Kalau ada mahasiswa yang sedang bimbingan dengan mengambil judul terkait ini, saya mau membimbing. Kalau boleh jenis olahraga yang menggunakan tim,” kata Hamka saat membuka kegiatan Rembuk Olahraga se-Provinsi Gorontalo, yang dilaksanakan oleh Dikbudpora Provinsi Gorontalo, di Ballroom Hotel Grad Q Kota Gorontalo, Kamis.
Menurutnya atlet Gorontalo pada ajang olahraga di tingkat nasional maupun internasional dari tahun ke tahun meraih prestasi lebih banyak, pada cabang olahraga yang menggunakan unsur kaki.
Ia mencontohkan pada ajang PON XX tahun 2021 yang digelar di Papua Provinsi Gorontalo berhasil meraih dua emas, satu perak dan dua perunggu dari empat cabang olahraga yakni sepaktakraw, taekwondo, atletik dan muaythai.
“Cabang olahraga yang meraih prestasi itu rata-rata menggunakan kaki semua. Ini salah satu alasan memperkuat hipotesis saya. Jadi tolong ibu bapak dosen, hipotesis saya ini bisa dibuktikan. Agar supaya ke depannya kita bisa terus melahirkan atlet-atlet hebat, bukan hanya di Gorontalo tapi harus jadi atlet nasional,” tukasnya.
Dalam kegiatan itu Staf Ahli di Kemenpora RI ini juga berpesan kepada KONI Gorontalo, untuk terus mengevaluasi program apa saja yang sudah dilakukan oleh setiap cabang olahraga.
Selanjutnya untuk dapat merumuskan kebijakan-kebijakan, perlu ada kolaborasi antara KONI, pengurus cabang olahraga dan pemerintah, karena untuk memajukan olahraga tidak boleh hanya diserahkan kepada pelatih dan atlet.
Adapun peserta dalam kegiatan Rembuk olahraga ini terdiri dari perwakilan OPD terkait, unsur perguruan tinggi dan unsur organisasi olahraga se provinsi dan kabupaten/kota.
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022