Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly menyerahkan paspor kepada warga negara Indonesia (WNI) yang izin tinggalnya melebihi batas akhir visa (overstay) di Arab Saudi.

"Ini merupakan terobosan dalam pelayanan dan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri," kata Yasonna Hamonangan Laoly dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Penyerahan paspor tersebut merupakan puncak kegiatan Pasporisasi tahap pertama yang bertajuk "Silaturahmi dan Penyerahan Paspor kepada WNI di Jeddah". Program Pasporisasi tahap pertama dilaksanakan pada 10 Oktober-10 Desember 2022.

Penyerahan paspor di Arab Saudi, Rabu (7/12), juga dihadiri Ketua DPR RI Puan Maharani. Selain di Jeddah, penerbitan paspor bagi WNI overstay juga berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh.

"KJRI Jeddah juga memberi pelayanan Pasporisasi bagi WNI hingga ke wilayah Thaif dan Madinah," tambah Yasonna.

Baca juga: Yasonna siap sosialisasikan KUHP kepada aparat penegak hukum

Dia menjelaskan banyaknya WNI di Arab Saudi yang mengalami overstay, terutama pekerja migran Indonesia (PMI), menjadi salah satu alasan program tersebut digagas. Dengan izin tinggal yang melebihi masa berlaku visa, maka dokumen kewarganegaraan para WNI tidak berlaku.

Berdasarkan data yang dihimpun, setiap hari terdapat sekitar 30 WNI yang terjaring petugas di Arab Saudi karena tidak memiliki dokumen resmi. Selama tidak mengantongi dokumen kewarganegaraan, WNI overstay tidak bisa beraktivitas dengan tenang.

Selain itu, WNI juga tidak dapat berkunjung ke fasilitas kesehatan apabila ingin berobat dan tidak bisa mengakses perbankan untuk melakukan transaksi keuangan.

"Kami bantu permudah dengan pelayanan ini supaya para WNI bisa beraktivitas normal, status dokumen kewarganegaraannya pun jelas," tambah Yasonna.

Dia menambahkan rencana program Pasporisasi tersebut akan dilanjutkan Kemenkumham hingga tahun 2023 karena banyaknya permintaan dari masyarakat.

"Program Pasporisasi akan terus berlanjut hingga tahun depan," imbuhnya.

Baca juga: Menkumham serahkan paspor untuk WNI keturunan di Filipina

Para WNI yang mengikuti program tersebut menyambut baik dan mengapresiasi program Pemerintah. WNI di Arab Saudi menilai negara hadir dalam melindungi serta mempermudah layanan paspor. Salah seorang WNI bernama Ahmad Taufik mengatakan Pasporisasi mempermudah dirinya mengurus paspor.

"Alhamdulillah, terbantu sekali. Saya awalnya tanya-tanya bagaimana caranya. Alhamdulillah, semua terlayani," kata Ahmad Taufik.

Hal serupa juga disampaikan Kholifah, seorang PMI yang bekerja di Arab Saudi. Kholifah menilai Pasporisasi bermanfaat dan tanpa pungutan liar dari petugas.

"Tidak ada (pungli). Lancar semua. Saya senang sekali ada program ini," ujarnya.

Baca juga: Tanggapan Menkumham soal kader PKS "walk out" saat pengesahan RKUHP

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022