Jakarta (ANTARA) - Olahraga sebagai upaya dalam menjaga kesehatan kini sudah berkembang pesat menjadi tren gaya hidup hingga kompetisi yang membutuhkan keseriusan usai pandemi COVID-19, kata komisaris utama PT Welspro Inspirasi Utama, Dr dr Edi Mustamsir Sp.OT(K).
"Parameter pace berlari, power, bike fitting sudah menjadi suatu term yang tidak asing bagi mereka para penghobi yang gila olahraga ini," kata dr Edi dalam keterangannya pada Kamis.
Menurutnya, perkembangan ilmu dan teknologi pun mendorong dunia olahraga ke level yang berbeda, salah satunya di klinik sport yang banyak bergerak di bidang penanganan cedera maupun peningkatan performa olahraga.
Baca juga: Olahraga yang jadi tren selama adaptasi kebiasaan baru
Data dan pengukuran objektif yang menjadi kunci dalam memberikan pelayanan yang komprehensif menjadi parameter penting dalam assessment baik cedera maupun performa olahraga. Tim medis yang sesuai dengan kebutuhan dapat memberikan program treatment dan exercise secara spesifik sesuai dengan hasil assessment yang ada.
"Untuk itu setidaknya terdapat tiga komponen penting yang menjadi kunci dari keberhasilan keberhasilan pelayanan olahraga ini yaitu servis yang komprehensif, data pengukuran yang kuantitatif, serta didukung dengan penggunaan teknologi yang tepat," katanya.
Ia menjelaskan, komprehensif adalah aspek penting dalam pelayanan. Tidak hanya dari item pelayanan apa saja yang dilakukan namun juga siapa yang melakukan.
Sebuah pelayanan komprehensif tentunya membutuhkan sebuah tim yang kolaboratif. Dalam pelayanan di klinik olahraga, cedera dan peningkatan performa membutuhkan berbagai pihak. Mulai dari penanganan cedera, kemudian terapi, dilanjutkan dengan mengembalikan performa, hingga bagi mereka yang pada level atlet yang ingin kembali berolahraga merupakan sebuah rangkaian panjang yang membutuhkan kolaborasi dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman yang tepat.
Menurutnya, aspek berikutnya adalah pengukuran yang kuantitatif. Sukses tidaknya sebuah program latihan ditentukan oleh perbandingan dari sebelum dan sesudah mengikuti program.
Penggunaan teknologi yang canggih juga menjadi faktor penting. Teknologi di dunia medis dan olahraga sendiri sudah berkembang pesat.
"Mulai dari alat assessment, therapy, hingga melibatkan robotik dan artificial intelligence, teknologi memberikan kesempatan bagi dunia olahraga untuk berkembang ke level yang berbeda. Bagi mereka sport enthusiast, teknologi memudahkan mereka untuk mengukur pencapaian performance olahraga yang dilakukan. Selain itu, teknologi juga memudahkan assessment dan terapi dalam dunia kesehatan. Sebagai contoh alat footscan analysis dan juga gait lab yang mengukur pola gerak dan berjalan seseorang sekaligus dengan analiisa resiko cederanya," kata Edi.
Sementara itu, Direktur Utama PT.Welspro Inspirasi Utama dr Agus Chairul Anab, Sp. BS mengatakan, Welspro Sports Clinic and Peformance hadir dalam menjawab tiga tantangan tersebut.
"Welspro didukung oleh tim yang kolaboratif mulai dari dokter kedokteran fisik dan rehabilitasi, dokter kedokteran olahraga, dokter gizi klnik, fisioterapi, hingga ke depan bersama professional coach," kata dr Agus.
Baca juga: Sepatu voli berpotensi jadi tren fesyen
Baca juga: Tokopedia ungkap tren belanja di kategori olahraga
Baca juga: Fintech hingga olahraga, tren aplikasi populer selama Ramadhan
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022