Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan sejumlah terpal untuk melindungi bagian atap rumah yang gentingnya hilang atau hancur terdampak angin kencang dan puting beliung.
"Untuk melindungi masyarakat yang rumahnya genting-gentingnya berterbangan, yang tidak ada, karena pada sore dan malam hari baru bisa kita laksanakan," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bantul Anthony Hutagaol dalam wawancara daring Teropong Bencana diikuti di Jakarta, Rabu.
Angin kencang melanda tiga kapanewon (kecamatan) dan lima kelurahan di Kabupaten Bantul pada Senin (5/12), pukul 11.50 WIB. kemudian puting beliung terjadi pada Selasa (6/12).
Anthony mengatakan terpal tersebut paling tidak bisa digunakan warga melindungi rumah dari hujan, pada malam hari. Bantuan untuk genting warga yang rusak akibat fenomena alam tersebut berdatangan keesokan harinya dari masyarakat.
Ia mengatakan meski datang bantuan genting, warga masih membutuhkan yang jenis genting kripik"".
Dia mengatakan angin kencang merupakan fenomena alam yang sering dijumpai, terutama menjelang perubahan musim. Namun tidak dengan kejadian puting beliung yang menyebabkan genting-genting warga rusak dan hilang.
Angin kencang dan puting beliung menyebabkan banyak pohon tumbang, sehingga BPBD bersama Tim Reaksi Cepat dan relawan Tagana membersihkan jalanan dari pohon tumbang.
Sebanyak tiga kapanewon terdampak angin kencang yakni Kapanewon Sewon, Kapanewon Pandak, Kapanewon Bambanglipuro. Terdampak rumah 14 titik, akses jalan sembilan titik, jaringan listrik lima titik, jaringan telpon dua titik dan, kandang satu titik.
Kemudian terdampak puting beliung di Kelurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri dengan titik di Dusun Srunggo I dan II, dan Dusun Kalidadap I dan II.
Baca juga: BPBD Bantul sebut terjangan puting beliung berdampak di 142 titik
Baca juga: 4 titik alat sistem peringatan dini tsunami di Bantul-DIY rusak
Baca juga: Disdik Bantul koordinasi dengan BPBD kembangkan sekolah aman bencana
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022