"Dilihat dari data OPP sampai dengan 30 November 2022, Malaysia masih menjadi negara primadona CPMI asal NTB dengan angka penempatan tertinggi yaitu 12.376 orang,"
Mataram (ANTARA) - Sebanyak 12.634 orang calon pekerja migran Indonesia (CPMI) sudah mengikuti kegiatan orientasi pra pemberangkatan (OPP) di Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat periode April-November 2022.
Kepala BP3MI NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga di Mataram, Rabu menjelaskan OPP merupakan tahapan sebelum bekerja yang harus ditempuh CPMI agar berangkat secara prosedural, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Dilihat dari data OPP sampai dengan 30 November 2022, Malaysia masih menjadi negara primadona CPMI asal NTB dengan angka penempatan tertinggi yaitu 12.376 orang," katanya.
Ia mengatakan penempatan PMI di Malaysia berdasarkan surat Kepdirjen Nomor: 3/III/PK.02.01/IV/2022 tentang Perubahan Kesebelas atas Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia dan Perluasan Kesempatan Kerja Nomor 3/20888/PK.02.02/VIII/2020 tentang Penetapan Negara Tujuan Penempatan Tertentu bagi Pekerja Migran Indonesia pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru yang ditetapkan pada 18 April 2022.
Sejak dibukanya negara penempatan Malaysia pada April 2022, proses pelayanan OPP di BP3MI NTB mulai aktif kembali setelah hampir dua tahun tidak ada kegiatan OPP karena pandemi COVID-19.
Hal itu dilakukan karena sebesar 90 persen PMI dari NTB bekerja di kawasan Asia Pasifik, khususnya Malaysia dengan jabatan sebagai pekerja di perkebunan kelapa sawit.
"Sampai hari ini pengajuan pelayanan OPP masih terus meningkat, terutama untuk penempatan di Malaysia," ujarnya.
Mangiring mengatakan akselerasi pelayanan penempatan terus ditingkatkan, sepanjang dokumen dinyatakan lengkap akan dijadwalkan untuk mengikuti OPP layanan satu hari (one day service).
Kegiatan OPP yang dilaksanakan oleh BP3MI NTB bisa mencapai empat hingga enam kelas per hari, di mana masing-masing kelas berjumlah 50 orang CPMI yang tersebar di beberapa Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di Pulau Lombok, yaitu LTSA Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Kota Mataram.
"Artinya, setiap hari ada sekitar 200-300 CPMI sudah siap diberangkatkan ke negara penempatan," ucapnya.
Adapun negara penempatan sebanyak 12.634 CPMI tersebut, yaitu Malaysia sebanyak 12.376 orang, Taiwan 28 orang, Saudi Arabia 61 orang, Jepang 61 orang, Brunei Darusalam 36 orang, Hongkong 35 orang, dan Polandia 3 orang.
Selain itu, Oman 9 orang, Singapura 4 orang, Qatar 3 orang, Kepulauan Solomon 4 orang, Papua Nugini 3 orang, Maldives 6 orang, Yordania, Uni Emirat Arab, Italia, dan New Caledonia masing-masing 1 orang CPMI.
Baca juga: Kasus PMI ilegal dari NTB alami penurunan
Baca juga: 204 PMI asal NTB diberangkatkan gratis ke Malaysia
Baca juga: 147 PMI NTB tertunda berangkat ke Malaysia, AOMI angkat bicara
Pewarta: Awaludin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022