Cianjur, (ANTARA News) - Pemkab Cianjur mengaku kewalahan menghadapi para penambang emas liar di lokasi Pertambangan Emas di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka 40 KM dari kota Cianjur Jabar, pasalnya, para penambang yang sebagian besar warga setempat masih bertahan melakukan aktifitas penambangan. Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (DPSDAP) Kabupaten Cianjur Ir Bambang Sukirman, Selasa (2/5), mengakui kesulitan menghadapi aktivitas para penambang liar itu. Ia mengaku kesulitan melakukan pembenahan di lokasi tambang yang mengandung bijih emas cukup besar itu. Menurut Bambang, pihaknya sudah berupaya melakukan penyuluhan bahwa menambang dengan cara konvensional cukup membahayakan bagi keselamatan. Apalagi kondisi lorong gua, hanya memakai penyangga dari kayu yang notabene tidak akan kuat menahan beban berat, sehingga sewaktu-waktu tanah diatasnya bisa ambruk dan menimpa para penambang. "Gua bukaan itu seharusnya dibuat konstruksi dari beton yang dapat menahan beban berat diatasnya. Oleh karena itu lokasi itu tidak bisa ditambang dengan cara konvensional dan harus menggunakan tekhnik penambangan modern," ucapnya. Dalam mensikapi para penambang liar, Bambang secara tegas menyatakan PSDAP selalu memberikan rekomendasi kepada instansi lain semisal Satpol PP untuk melakukan penertiban. Yang jelas, katanya, oknum penambang liar yang konon kabarnya berasal dari Sukabumi harus segera angkat kaki dan tidak memprovokasi warga dalam rangka meraup keuntungan untuk pribadinya. Disamping itu areal pertambangan tersebut kata dia, secara hukum sudah dikuasai PT Cikondang dan kemungkinan akan mulai beroperasi pada tahun ke III. Di tempat terpisah, Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh berjanji akan terus memonitoring serta melakukan pengawasan ketat terhadap pertambangan emas di Desa Karyamukti. Menurut Dia, persoalan pertambangan sangatlah sensitiv dan rawan konflik sehingga perlu penanganan hati-hati. Sebelumnya, pertambangan emas itu beberapa waktu lalu telah menelan korban dengan tewasnya Dede Sutisna (37) warga Kampung Babakan Resmi RT 01 RW 01 Desa Karyamukti Kecamatan Campaka. Ia menjadi korban tertimpa longsoran batu dari ketinggian 4 meter di lokasi tambang Cisudi. Pemerintah berharap dengan adanya korban jiwa itu bisa menjadi pelajaran bagi para penambang. (*)
Copyright © ANTARA 2006