Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Perumda Pasar Jaya terus memantau pergerakan harga bahan pokok di Jakarta dan berusaha menekannya agar makin terjangkau masyarakat.
Karena itu, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kenaikan harga dan ketersediaan bahan pangan
Baca juga: Pemkot Jakpus gencarkan pertanian perkotaan
Terkait dengan kemungkinan tingginya antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan pangan murah, Perumda Pasar Jaya mempersiapkan berbagai terobosan, termasuk menyiapkan beberapa mesin pembayaran elektronik (Electronic Data Capture/EDC) untuk menghindari antrean masyarakat.
Terlebih, kata dia, batas akhir pengambilan pemanfaatan pangan bersubsidi sampai 10 Desember 2022.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyusun kegiatan pasar murah di sejumlah titik untuk menekan kenaikan sejumlah harga pangan menjelang Natal dan akhir tahun 2022.
"Kami menyelenggarakan kegiatan pasar murah, bazar pangan serta kegiatan yang berhubungan dengan kestabilan ketersediaan serta harga," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Suharini Eliawati di Jakarta, Rabu (30/11).
Baca juga: Pasokan bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati aman hingga Maret 2023
Meski begitu, ia tidak menjabarkan selisih harga dari harga di pasaran pada kegiatan pasar murah tersebut.
Berdasarkan akun Instagram Perumda Pasar Jaya pada Rabu ini, layanan Program Pangan Bersubsidi bagi pemegang kartu KJP/KJP Plus diperpanjang hingga 10 Desember 2022.
Dalam keterangan di akun sosial media BUMD bidang pangan itu juga disebutkan bahwa stok bahan pokok lebih lengkap setiap hari di Jakgrosir Induk Kramat Jati.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022