Semarang (ANTARA News) - Ketua Komisi E DPRD Jateng, Iqbal Wibisono, meminta agar tim penanggulangan bencana Gunung Merapi mewaspadai munculnya rasa jenuh atau bosan di kalangan para pengungsi yang tinggal di barak-barak pengungsian.
Menurut Iqbal di Semarang, Selasa, ia sudah banyak menerima keluhan dari penduduk sekitar Gunung Merapi yang kini berada di tempat-tempat pengungsian dalam peninjauannya di sejumlah lokasi pengungsian di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali.
Dikatakannya, para pengungsi kini sudah banyak yang ingin pulang ke rumah masing-masing, apalagi hingga kini Gunung Merapi belum menampakkan akan meletus. Padahal penduduk yang tinggal di sekitar lereng Merapi ada yang diungsikan sejak 17 April 2005.
"Kita khawatir, jika banyak pengungsi yang pulang ke rumahnya masing-masing, Gunung Merapi kemudian meletus sehingga bisa jatuh korban yang tak sedikit," katanya.
Selain jenuh karena hampir tidak ada kegiatan di barak pengungsian, keinginan para pengungsi pulang ke rumah masing-masing juga dikarenakan tidak adanya jaminan dari pemerintah mengenai keselamatan harta benda yang ditinggalkan.
"Para pengungsi yang tinggal di barak-barang pengungsian memang tidak ada yang membawa barang-barang berharga miliknya seperti meja, kursi, tempat tidur, lemari, ternak, dan harta lainnya," kata dia.
Ia mengatakan, jika pemerintah bisa memberikan jaminan keamanan terhadap harta benda milik pengungsi yang ditinggal di rumah, khususnya ternak diperkirakan akan mampu mengurangi tingkat kejenuhan dan kekhawatiran para pngungsi.
Untuk itu pemerintah diminta segera mengambil langkah-langkah untuk menjamin keamanan harta benda milik para pengungsi yang ditinggal di rumah, agar mereka merasa tenang berada di tempat pengungsian.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006