Niue ingin perkuat hubungan bilateral dengan Indonesia

Hubungan diplomatik resmi dijalin dengan Indonesia pada tahun 2019 sehingga kami ingin memperkuat itu, terkait kerja sama yang saling menguntungkan

Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pemerintah negara pulau Niue menyatakan keinginannya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia terutama terkait mendekatkan masyarakat kedua negara.

“Hubungan diplomatik resmi dijalin dengan Indonesia pada tahun 2019 sehingga kami ingin memperkuat itu, terkait kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Kepala Pemerintahan Niue Dalton Tagelagi saat dijumpai di sela-sela gelaran Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Dia mengatakan masih begitu banyak sektor kerja sama yang dapat dijajaki oleh Indonesia dengan kawasan Pasifik, terutama dengan Niue.

Menurut dia, terdapat kesamaan yang dimiliki oleh kedua negara termasuk terkait budaya. Selain itu, kedua negara juga menghadapi berbagai tantangan global yang ada saat ini.

“Penting untuk mengedepankan ini, juga dengan tantangan global yang kita hadapi, terutama terkait perubahan iklim dan yang lainnya,” katanya.

Untuk langkah selanjutnya, Tagelagi mengatakan pihaknya ingin mendekatkan kedua negara agar dapat tercipta pemahaman antara satu sama lain yang lebih baik. Hal itu dapat dilakukan melalui kerja sama budaya, katanya.

Ia juga menyebut kemampuan Indonesia untuk menampilkan budayanya secara nyata melalui berbagai medium seperti seni patung yang dapat Ia lihat selama masa kunjungannya di Bali.

“Banyak yang dapat kita lakukan bersama,” katanya.

Indonesia dan Niue telah menjalin hubungan diplomatik secara resmi sejak tahun 2019. Niue menjadi salah satu negara Pasifik yang turut menghadiri pertemuan Indonesia-Pacific Forum for Development.

Forum IPFD 2022 digelar di Nusa Dua, Bali pada 7-8 Desember 2022 dan dihadiri oleh perwakilan dari Niue, Mikronesia, Vanuatu, Kepulauan Marshall, Amerika Serikat, Prancis, Palau, Kepulauan Solomon, Selandia Baru, Australia, Timor Leste, Fiji, Tonga, Korea Selatan, Jepang, Kepulauan Cook, Papua Nugini, Melanesian Spearhead Group, Asian Development Bank, dan Pacific Islands Forum.