"Kami juga menjaga di setiap perbatasan Kota Surabaya, seperti perbatasan Surabaya dengan Kabupaten Gresik dan Sidoarjo," kata Cak Eri panggilan lekat Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu.
Sebab, lanjut dia, dari hasil razia tim gabungan pemkot, TNI, Polri pada Sabtu (3/12) dan Minggu (4/12) dini hari telah mengamankan sekitar 12 orang dan lima di antaranya merupakan warga dari luar Surabaya.
"Jadi mereka datang masuk ke Kota Surabaya melalui undangan (media sosial), setelah itu masuk dan melakukan konvoi," ujar dia.
Selain itu, kata dia, patroli gabungan untuk menjaring keberadaan kelompok remaja ini juga terus dilakukan setiap malam dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan sadar dan peduli untuk menjaga di wilayahnya tempat tinggalnya.
Menurut dia, para remaja yang terjaring patroli gabungan akan dilakukan pembinaan wawasan kebangsaan. Sedangkan untuk remaja yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam), akan diproses kepolisian sesuai hukum yang berlaku.
"Ada sendiri pasal-pasal hukumnya begitu. Terus, kalau umurnya sudah 17 ke atas, proses hukum terus berlanjut. Ada juga yang 17 tahun ke bawah, banyak lah itu umur 14-15 tahun," kata dia.
"Ini kebetulan ketuanya sudah ditangkap, di sana pasti dia menyebutkan nama anggotanya siapa saja, yang tertangkap temannya siapa saja. Maka saya harap para orang tua kalau anaknya tidak pulang itu ke mana agar ditanya," ujar Cak Eri.
Cak Eri menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk melakukan kunjungan ke rumah para remaja yang terjaring patroli agar diberikan pembinaan wawasan kebangsaan. Tidak hanya para remaja, kata dia, para orang tua juga akan ikut mendapatkan pendampingan dan penguatan.
"Bagaimanapun saya yakin anak-anak ini punya rasa cinta kasih kepada kota dan bangsa ini sangat besar," kata dia.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022