Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengamankan kemenangan pertama pada fase Grup B BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Rabu.
Pada laga pembuka itu, Apriyani/Fadia mengalahkan pasangan Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan 23-21, 21-19. Kemenangan tersebut sekaligus menjadi pembalasan kekalahan wakil Indonesia pada babak 32 besar French Open 2022 lalu.
Apriyani/Fadia mengatakan lega bisa melewati laga pembuka yang merupakan kemenangan penting untuk menghadapi dua pertandingan berikutnya.
“Alhamdulillah kami bisa memenangi pertandingan ini. Kemenangan yang sangat penting, kemenangan pertama yang mungkin bisa menentukan langkah kami berikutnya," ucap Apri melalui keterangan tertulis PBSI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Apri/Fadia bertemu Pearly/Thinaah pada laga pembuka World Tour Finals
Juara Singapore Open 2022 itu mengaku tidak banyak mengubah pola permainan sepanjang pertandingan, baik dari mereka sendiri maupun lawan. Faktor kesiapan, menurut mereka, menjadi penentu kemenangan pada laga hari ini.
Apriyani/Fadia nyaris saja kehilangan gim pertama ketika lawan berhasil mencetak gim poin terlebih dahulu. Namun beruntung, pasangan Indonesia itu bisa membalas mencetak tiga poin beruntun untuk mengambil alih keunggulan sebelum meraih dua poin penutup.
“Pada gim kedua kami sudah unggul tapi sempat terkejar. Intinya tadi fokusnya tidak boleh hilang. Hilang poin tidak mengapa, yang penting kembali fokus untuk raih poin demi poin," tutur Fadia.
Pada laga kedua Grup B, Apri/Fadia akan menantang juara Australian Open 2022 Zhang Shu Xian/Zheng Yu. Zhang/Zheng sebelumnya kalah di partai pertama setelah menyerah dari rekan senegaranya, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan lewat pertarungan rubber game 18-21, 21-17, 14-21.
Apri/Fadia harus menempati posisi juara grup atau runner-up agar bisa melanjutkan ke semifinal turnamen berhadiah total 1,5 juta dolar AS itu.
Baca juga: BWF Finals jadi kesempatan Apriyani/Fadia jumpa pasangan top dunia
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022