"Kurang lebih jam 23.00 WIB, saya ditelepon istri saya tanggal 7 itu. Saya kaget karena istri saya menelepon dalam kondisi menangis, Yang Mulia. Istri saya menyampaikan, ‘Pah, Yosua berlaku kurang ajar kepada saya. Dia masuk ke kamar saya’,” ucap Sambo ketika menyampaikan kesaksian dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu.
Saat itu, Ferdy Sambo berada di Jakarta, sedangkan Putri Candrawathi berada di Magelang, Jawa Tengah, bersama terdakwa Richard Eliezer, terdakwa Kuat Ma'ruf, terdakwa Ricky Rizal, Susi selaku asisten rumah tangga, dan Yosua.
Mendengar ucapan Putri, Ferdy pun mempertanyakan apa yang dimaksud dengan perlakuan kurang ajar dan mengapa Yosua berani berlaku kurang ajar terhadap Putri Candrawathi.
Akan tetapi, alih-alih menjelaskan, Putri Candrawathi justru meminta kepada Ferdy Sambo untuk tidak menelepon ajudan yang lain dan mengatakan bahwa dirinya akan kembali ke Jakarta pada keesokan harinya.
Sambo pun menawarkan untuk menjemput Putri ke Magelang. Namun, Putri kembali melarang Ferdy Sambo karena ia khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di sana.
"Kalau gitu, saya minta polres untuk datang amanin kamu. ‘Sudah, Pah, saya takut. Nanti terjadi apa-apa, ada ancaman dari Yosua’,” ucap Ferdy Sambo ketika mengungkapkan lebih jauh mengenai obrolan antara dirinya dengan Putri Candrawathi melalui telepon.
Ketika Ferdy Sambo tetap memaksa untuk berangkat ke Magelang, Putri kembali melarang Ferdy Sambo dan mengatakan bahwa situasi di Magelang sudah tenang. Kuat Ma'ruf dan Ricky pun sudah tertidur di depan tangga.
Akhirnya, Ferdy Sambo pun berpesan kepada Putri untuk menghubungi dirinya jika terjadi apa-apa.
Seusai menyampaikan kesaksian tersebut, hakim pun bertanya mengenai bagaimana reaksi Ferdy Sambo ketika Putri menghubungi dirinya.
"Saya kaget, Yang Mulia, karena tidak seperti biasa istri saya menelepon dalam kondisi menangis dan berbisik seperti itu. Seperti tidak ingin kedengaran yang lain," kata Ferdy Sambo.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022