Taipei (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri AS telah menyetujui rencana penjualan suku cadang pesawat militer senilai 428 juta dolar AS (sekitar Rp6,7 triliun) kepada Taiwan.
Penjualan itu menjadi bagian dari upaya AS untuk membantu Angkatan Udara Taiwan yang berulang kali mendapat ancaman jet tempur China yang beroperasi di dekat pulau itu.
AU Taiwan memang dilengkapi dengan peralatan yang baik, tetapi sudah ketinggalan zaman dan tidak bisa menandingi armada AU China.
Beijing mengeklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai bagian dari wilayahnya dan selama sekitar tiga tahun terakhir hampir setiap hari berpatroli udara di dekat Taiwan.
Sejak awal Agustus, ketika China menggelar latihan perang di sekitar Taiwan usai kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei, AU China juga secara teratur menyeberangi garis median di Selat Taiwan, yang berfungsi sebagai batas tidak resmi.
Pentagon, dalam dua pernyataan Selasa malam, mengatakan suku cadang itu akan mendukung jet tempur F-16 milik Taiwan, jet tempur produksi lokal, serta semua pesawat dan sistem atau subsistem lain yang berasal dari AS.
“Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada keberlangsungan armada udara pihak penerima, meningkatkan kemampuan untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan serta memberikan kemampuan pertahanan dan transportasi yang penting untuk keamanan regional,” kata pertanyaan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Rabu bahwa penjualan itu diharapkan "berlaku" dalam waktu satu bulan, dan mengucapkan terima kasih kepada AS.
Penjualan itu akan sangat membantu di tengah upaya China "menormalkan" aktivitas militer mereka di dekat Taiwan dan menekan wilayah udara dan lautnya serta kemampuan untuk berlatih dan bereaksi, kata kementerian itu.
"(Penjualan) ini akan "membantu menjaga peralatan tetap layak dan melengkapi jet tempur angkatan udara kita, memenuhi kebutuhan operasi pertahanan dan pelatihan kesiapan tempur, dan memastikan bahwa kekuatan tempur tradisional kita tidak akan jatuh," tulis pernyataan itu.
Amerika Serikat adalah pemasok senjata terpenting bagi Taiwan, meskipun kedua belah pihak tidak memiliki hubungan diplomatik formal.
China telah berulang kali meminta AS untuk berhenti menjual senjata ke Taiwan dan telah menjatuhkan sanksi kepada produsen senjata AS.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pentagon: China mungkin akan punya 1.500 hulu ledak nuklir pada 2035
Baca juga: Pengamat: Pertemuan Xi-Biden redam ketegangan China dan AS soal Taiwan
Baca juga: Biden: Pasukan AS akan bela Taiwan jika diserang China
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022