Choi Siwon jelaskan makna slogan "No Challenge No Change"

Jakarta (ANTARA) - Salah satu member dari grup K-pop Super Junior, Choi Siwon menjelaskan makna slogan "No Challenge No Change" yang dibuatnya.

"Menurut saya, slogan saya tidak akan berubah. Karena slogan itu sangat menginspirasi tentang diri saya sendiri," ungkap Siwon saat dijumpai di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa malam (6/12).

Pertanyaan itu pertama kali diutarakan oleh salah satu penggemar yang hadir di acara jumpa fans "Mie Time with Siwon Choi" yang diselenggarakan oleh Mie Sedaap.

Lebih lanjut, Siwon pun menjelaskan bahwa makna dari slogan tersebut adalah usaha tidak akan mengkhianati hasil. Maka, apapun pilihan yang tidak akan kita sesali, jalanilah pilihan itu.

"Pada saat saya di Taiwan, ada sesuatu yang saya katakan pada fans. Saya ingat kita memiliki pembicaraan bahwa semua pilihan ada di diri kita," jelas Siwon.

"Asal kita tidak menyesali pilihan itu, kita jalani," tambahnya.

Dengan slogan itu, Siwon pun meyakini bahwa power yang sangat besar saat berusaha tentu tidak akan mengkhianati hasilnya. Sehingga, Siwon pun ingin berusaha sebaik mungkin di setiap pilihan yang dia ambil.

"Saya percaya bahwa power yang sangat besar ketika kita terus menerus berusaha. Usaha tidak akan mengkhianati kita. Jadi kita harus berusaha sebaik mungkin," ujar Siwon.

Hal ini juga termasuk dalam pilihannya untuk menerima tawaran menjadi brand ambassador Mie Sedaap. Dia pun merasa bertanggung jawab atas projek yang kini sedang dijalaninya itu.

"Saya merasa bertanggung jawab atas projek ini. Karena menurut saya, tangung jawab menjadi brand ambassador sebuah brand makanan adalah tanggung jawab yang sangat besar," kata Siwon.

Terakhir, Siwon juga menyampaikan rasa bahagianya dapat bertemu dengan para penggemarnya di Indonesia melalui acara tersebut.

"Saya sangat bahagia dan bersukur dapat bertemu secara langsung dengan para penggemar," tutup Siwon.

Acara "Mie Time with Siwon Choi" diselenggarakan tadi malam di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid itu pun berhasil diikuti oleh lebih dari 200 peserta.