Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elnur Israfil oglu Mammadov mengatakan telah berdiskusi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait upaya untuk meningkatkan bisnis dan investasi kedua negara.
"Jadi, kami telah berdiskusi tentang bisnis dan investasi dengan Kementerian Luar Negeri (Indonesia)," kata Elnur dalam Perayaan 30 Tahun Hubungan Bilateral Azerbaijan-Indonesia, di Jakarta, Selasa.
Elnur mengatakan dalam diskusi dengan Kemlu RI, kedua pemerintah sepakat untuk melakukan setiap langkah yang diperlukan untuk mengatur pertemuan bisnis dari para pelaku bisnis di kedua negara.
Dia menjelaskan masih ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kerja sama bisnis dan investasi antar kedua negara, diantaranya terkait letak geografis kedua negara dan informasi pasar yang masih cukup terbatas.
"Ketika kita berbicara tentang ekonomi, maka Anda berbicara dalam kategori yang berbeda, seperti efisiensi, visibilitas proyek, laba investasi dan hal-hal semacam itu," kata dia.
Oleh karena itu, dia menilai pemerintah Indonesia dan Azerbaijan pertama-tama perlu meningkatkan kesadaran kepada para pelaku bisnis dan investor tentang persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melakukan investasi asing, terutama di masing-masing negara.
Menurut dia, kedua pemerintah bertekad mengupayakan setiap langkah untuk memfasilitasi dialog di antara komunitas bisnis di kedua negara.
Dia juga menekankan perlunya perundingan untuk membahas perjanjian investasi bilateral.
Elnur menilai perjanjian bilateral penting karena sebagian besar investor pada umumnya tidak ingin mengambil risiko jika terdapat masalah di kemudian hari.
Terkait investasi Indonesia di Azerbaijan, Elnur menyebutkan saat ini ada 90 perusahaan Indonesia yang terdaftar di Azerbaijan. Beberapa perusahaan tersebut telah melakukan sejumlah proyek di wilayah Karabakh.
Sementara itu, terkait nilai perdagangan, Elnur mengatakan kedua negara telah mencapai nilai perdagangan sekitar 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,81 triliun) pada 2022.
"Sekitar setengah miliar dolar AS (sekitar Rp7,81 triliun). Itu adalah jumlah untuk tahun ini," kata dia.
Pada 10 bulan pertama tahun ini, sebagian besar transaksi perdagangan antara kedua negara adalah terkait penjualan minyak mentah dari Azerbaijan ke Indonesia.
"Anda adalah salah satu pembeli minyak mentah kami melalui perusahaan minyak negara," jelas dia.
Sementara itu, Azerbaijan melakukan impor minyak sawit, mesin, dan peralatan.
Pewarta: Katriana
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2022