Abu Dhabi (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda agar menata kembali struktur organisasi dan kemampuan para diplomat di semua Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) agar mereka tidak hanya mampu melakukan diplomasi politik tapi juga mampu melakukan diplomasi ekonomi. "Saya telah mengatakan kepada Menlu supaya tugas Deplu ditingkatkan sehingga mereka tidak hanya mampu melakukan diplomasi politik," kata Yudhoyono dalam jumpa pers di Abu Dhabi, ibukota Persatuan Emirat Arab (PEA), Selasa, sore. Yudhoyono yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono serta Hassan Wirajuda, mengatakan, Indonesia mempunyai banyak peluang untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di Timur Tengah karena itu kemampuan para diplomat juga harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. "Kita harus mencari peluang. Para Dubes harus melaporkan peluang-peluang bisnis itu kepada Menlu dan menteri-menteri lainnya," kata Yudhoyono yang juga didampingi Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Negara BUMN Sugiharto serta Kepala BKPM Muhammad Luthfi. Presiden mengatakan Arab Saudi, Qatar serta PEA telah membuka peluang bagi negara lain seperti Malaysia, Vietnam dan Laos untuk memanfaatkan pasar di Timur Tengah. "Karena itu kita jangan kalah cepat dari Laos, Vietnam serta China. Jangan sampai kita datang tapi pasar sudah tertutup atau pintunya hanya terbuka setengah," kata Presiden seraya tersenyum. Oleh karena itu, ia melanjutkan, para diplomat harus lebih energik dan meningkatkan kemampuan mereka di bidang ekonomi. Sementara itu terkait dengan masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, Presiden mengatakan sebaiknya TKI yang akan pergi ke luar negeri meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa asing seperti Inggris dan Arab agar mereka mampu memahami isi kontrak kerja serta berkomunikasi secara baik dengan majikan sehingga dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006