untuk islah dua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi
Jakarta (ANTARA) -
Dua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi mengumumkan islah (berdamai) dan sepakat membentuk organisasi baru bernama Majelis Amanah Masyarakat Betawi dalam rangka mempertahankan keharmonisan di Ibu Kota, sekaligus mendukung dan memajukan pembangunan Jakarta.

"Pertemuan tokoh-tokoh Betawi dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Selasa ini, adalah untuk islah dua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi," kata Ketua Bamus Betawi 1982, Zainuddin saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Zainuddin menyebutkan bahwa kedua pihak, Bamus Betawi pimpinan Riano P Ahmad dan pihaknya setelah islah, juga bersepakat memilih Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali sebagai ketua Majelis Amanat Masyarakat Betawi.

"Penyatuan ini sebenarnya sudah berproses sejak tiga tahun lalu oleh tokoh-tokoh Betawi, bahkan oleh Eks Gubernur Anies Baswedan, tapi belum sepenuhnya rampung. Oleh karena itu, ada inisiatif tokoh-tokoh di antaranya Bang Haji Marullah untuk mengupayakan penyatuan," ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa kedua belah pihak menandatangani kesepakatan.

Baca juga: Heru ajak Bamus Betawi pertahankan keharmonisan di Jakarta

"Kita sudah sepakat, majelis adat masing-masing pihak sudah sepakat, sesepuh Betawi sudah sepakat, ketua-ketua ormas sudah berbagi pendapatnya, akhirnya diputuskan pimpinan nanti setelah menyatu diserahkan ke Bang Marullah Matali," kata mantan anggota DPRD DKI Jakarta dua periode tersebut.

Pencopotan Marullah
Sementara itu, terkait adanya polemik dalam pencopotan Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Zainuddin memastikan masyarakat Betawi menerima dengan legowo.

Bahkan, katanya, pertemuan tokoh-tokoh Betawi dengan Pj Gubernur DKI Jakarta berlangsung akrab dalam semangat silaturahmi.


"Memang pencopotan Sekda itu ada konsep kesepakatan kedua pihak terhadap tugas-tugas ke depan," katanya.

Ia juga menyebut, akan diberikan ruang yang cukup luas kepada bang Marullah untuk berhadapan dengan masalah-masalah kemasyarakatan.

Baca juga: Bamus Betawi dukung penataan Jakarta

"Ya (kita menerima), karena masing-masing sudah memahami betul, ini bukan berarti pencopotan yang merugikan salah satu pihak, tapi ini sesuatu yang akan jauh lebih kondusif ke depan," ucapnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022