Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak semua aspirasi masyarakat akan langsung diterima karena hal itu ada mekanismenya sendiri.
"Tidak semua aspirasi masyarakat diterima," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di kantor Wapres Jakarta, Selasa ketika diminta komentarnya atas aspirasi mahasiswa mengenai pendidikan di Indonesia.
Sebelumnya Wapres Jusuf Kalla menerima delegasi mahasiswa yang melakukan aksi demo di depan kantor Wapres berkaitan dengan Hari Pendidikan Nasioal.
Perwakilan mahasiswa yang diterima Wapres menyampaikan lima tuntutan antara lain menuntut anggaran pendidikan 20 persen seperti yang diamanatkan UU, menghilangkan komersialisasi pendidikan, peningkatan kesejahteraan guru, sertifikasi guru dan jaminan masyarakat tak mampu untuk memiliki akses ke pendidikan.
"Kalau soal anggaran (20 persen APBN) ini langsung dialokasikan sekarang, apakah kita rela kalau anggaran kesehatan dikurangi, apakah kita rela kalau anggaran kesejahteraan dikurangi, kita lihat realitas yang ada," kata Wapres.
Menurut Wapres, sektor pendidikan tetap menjadi perhatian penting dari pemerintah. Namun soal anggaran 20 persen tersebut, DPR juga telah menyetujui hal itu akan dilakukan secara bertahap mengingat kondisi keuangan negara.
"Pendidikan itu penting sekali, kesehatan juga penting itu yang harus juga dipahami. Yang penting anggaran pendidikan itu ada peningkatan bertahap," kata Wapres.
Dalam menerima perwakilan Mahasiswa yang berdemo, Wapres juga mengatakan bahwa masalah komersialisasi pendidikan, hal itu bukan menjadi urusan pemerintah lagi, karena sudah diserahkan kepada perguruan tinggi secara otonom.
Seusai diterima Wapres, perwakilan mahasiswa merasa belum puas namun aksi demo yang digelar di depan kantor Wapres akhirnya juga membubarkan diri.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006