Pak Erick Thohir memiliki kompetensi mumpuni sebagai seorang pemimpin.

Jakarta (ANTARA) - Hasil rapat pleno IV DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memasukkan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) potensial yang bakal diusung organisasi tersebut pada Pemilu 2024.

"Pak Erick Thohir memiliki kompetensi mumpuni sebagai seorang pemimpin. Sehingga, hal itu menjadi faktor keunggulan Erick Thohir yang tidak dimiliki oleh figur lainnya," kata Ketua DPP KNPI Bidang Organisasi Choir Syaripudin melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

DPP KNPI menilai kinerja Menteri BUMN tersebut tergolong bagus dalam memimpin perusahaan pelat merah, sehingga masuk sebagai cawapres potensial yang bakal diusung.

Alasan berikutnya, ujar Choir, pendiri Mahaka Group tersebut juga disukai milenial. Sebab, menempatkan talenta muda berbakat di BUMN mengisi pos-pos strategis di perusahaan negara.

"Pak Erick Thohir banyak mendorong pemimpin-pemimpin muda masuk dalam direksi di berbagai perusahaan BUMN," ujar dia.

Hal tersebut dinilai cocok dengan KNPI sebagai basis wadah berhimpunnya organisasi kepemudaan di Tanah Air.

Oleh karena itu, ia menilai, mantan Presiden Inter Milan FC tersebut berpotensi mendapatkan dukungan dari kelompok milenial, pemilih pemula, hingga warganet pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei terbarunya dengan menempatkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang meraih elektabilitas tertinggi dari nama-nama lain.

Sedangkan untuk cawapres, nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih yang tertinggi dengan perolehan 19,7 persen. Menariknya, elektabilitas Erick Thohir terus meningkat di tahun 2022. Di awal 2022 elektabilitas Erick hanya tujuh persen, namun di survei terakhir mencapai sembilan persen.
Baca juga: Erick Thohir pastikan Bina Karya jadi badan usaha milik Otorita IKN
Baca juga: Erick Thohir: wacana publik sebagai calon ketua PSSI sah saja

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022