Jakarta (ANTARA) - Para ilmuwan China telah merampungkan eksperimen pertumbuhan siklus hidup padi dan Arabidopsis di stasiun luar angkasa China, demikian diungkapkan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) pada Senin (5/12).
Para ilmuwan juga berhasil memperoleh benih dari kedua jenis tanaman tersebut
Dengan pendaratan aman kapsul pembawa pulang (return capsule) pesawat luar angkasa Shenzhou-14 di situs pendaratan Dongfeng pada Minggu (4/12) malam waktu setempat, benih padi dan Arabidopsis yang telah menjalani siklus hidup selama 120 hari itu dikirim ke sistem aplikasi luar angkasa program antariksa berawak China beserta sejumlah sampel lainnya.
Menurut laman web CAS, para ilmuwan di seluruh dunia sebelumnya hanya berhasil memperoleh benih dari beberapa jenis tanaman seperti Arabidopsis, rapeseed, gandum, dan kacang polong di luar angkasa, kecuali untuk salah satu jenis tanaman pangan utama yaitu padi.
Tim peneliti China telah merampungkan eksperimen pertumbuhan siklus hidup penuh padi untuk kali pertama di dunia. Mereka juga secara sistematis mempelajari efek mikrogravitasi pada proses pembungaan di luar angkasa dengan menggunakan tanaman model Arabidopsis, papar CAS.
Eksperimen tersebut, yang dilakukan oleh Center for Excellence in Molecular Plant Sciences di bawah naungan CAS, dilaksanakan dari 29 Juli hingga 25 November.
Selama periode itu, para astronaut mengumpulkan sampel padi di tahap perkecambahan pada 21 September, sampel Arabidopsis di tahap pembungaan pada 12 Oktober, dan kedua sampel di tahap kematangan benih pada 25 November. Sampel-sampel tersebut kemudian disimpan di perangkat penyimpanan kriogenik.
Menurut CAS, sampel-sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium di Shanghai untuk pengujian dan analisis ilmiah lebih lanjut.
Melalui analisis gambar yang diperoleh dari luar angkasa, para ilmuwan menemukan efek mikrogravitasi luar angkasa terhadap berbagai sifat agronomi padi, termasuk tinggi tanaman, laju pertumbuhan, pengaturan air, respons terhadap cahaya, dan sifat-sifat lainnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022