Jadi kali ini pemeriksaan gigi dan prosedur preventifnya, juga pengaplikasian fluorida untuk mencegah gigi berlubang
Badung (ANTARA) - Sebanyak 50 siswa SD No. 12 Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung, Bali, antusias mengikuti pemeriksaan gigi gratis yang diadakan Rumah Sakit Universitas Udayana (Unud) dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2022.
"Tadi diajarkan cara sikat gigi yang benar, rasanya senang dan tidak takut karena sudah pernah periksa," kata siswa kelas III SD No. 12 Jimbaran Kadek Harasio Delajasa di Kabupaten Badung, Senin.
Anak berusia 9 tahun itu mengaku akan lebih rajin dalam menyikat gigi setelah diberitahu kondisi giginya saat ini. Selain itu Harasio menceritakan pesan dokter gigi RS Unud yang mengarahkannya untuk segera mencabut gigi susunya lantaran salah satu gigi dewasanya mulai tumbuh.
Penanggung jawab pemeriksaan gigi anak pada BKGN 2022 Universitas Udayana drg. I Gusti Ngurah Fendy Kusuma Adnyana menyampaikan bahwa pemeriksaan gigi gratis bagi siswa SD ini berlangsung selama tiga hari yaitu 5-7 Desember 2022.
Sebanyak 50 siswa per sesi akan datang ke RS Unud dan menjalani pemeriksaan gigi oleh 10 dokter gigi dan mahasiswa koas Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dilakukan pagi dan sore hari.
"Jadi kali ini pemeriksaan gigi dan prosedur preventifnya, juga pengaplikasian fluorida untuk mencegah gigi berlubang. Dilakukan edukasi cara sikat gigi yang baik, waktunya dan metodenya," kata drg Fendy.
Baca juga: RS Unud di Bali jadi penyelenggara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2022
Baca juga: RS Unud tingkatkan fasilitas sebagai RS rujukan di kegiatan G20
Kepada media, Fendy menyampaikan bahwa sebagian besar dari siswa SD No. 12 Jimbaran yang mengikuti sesi pertama mengalami keluhan gigi berlubang, gigi goyang, gigi keropos sisa akar, dan gigi permanen tumbuh namun gigi susunya masih ada.
"Ini umum saja karena gigi berlubang, gigi yang mau tanggal di usia anak-anak ini memang umum terjadi. Kami tidak ada kesulitan karena anak-anaknya sudah diberitahu lebih dulu oleh gurunya bahwa akan ada pemeriksaan gigi, jadi kooperatif bisa diajak komunikasi dengan baik," ujarnya.
Dokter di RSGM Universitas Udayana itu mengakui bahwa kebanyakan anak-anak takut datang ke dokter gigi, ada juga yang mengeluh giginya sakit setelah makan, maka dari itu pihaknya melakukan pengaplikasian fluorida dan kemudian memberikan surat kepada orang tua terlebih dahulu.
"Kami memberikan surat rekomendasi persetujuan, itu dibawa pulang oleh anak-anak, jika orang tuanya sudah menyetujui untuk perawatan, selanjutnya kalau ada gigi berlubang kita lakukan penambalan, kalau ada gigi goyang kita pencabutan, tapi itu di hari selanjutnya setelah orang tua menyetujui," jelas Fendy.
Kegiatan pemeriksaan gigi kepada siswa sendiri dilakukan Universitas Udayana bekerja sama dengan pihak lain. Sebelumnya kegiatan serupa sempat dilakukan secara daring karena terbatas saat pandemi COVID-19.
Ketua BKGN 2022 Universitas Udayana drg. Anak Agung Gde Dananjaya Agung dalam laporannya menyebut ini sebagai program kolaborasi antara Program Studi Kedokteran Gigi dengan rumah sakit yang sebelumnya telah dirangkaikan dengan School Program selama enam hari yang menyasar 2.110 peserta penyuluhan.
"Hari ini pemeriksaan dan perawatan gigi gratis di mana kami menyediakan layanan seperti pencabutan, penambalan, pembersihan karang gigi, dan konsultasi gigi hanya via WhatsApp ke dokter gigi Kedokteran Gigi Unud dan RSGM yang menerima 300 pasien dan konsuktasi daring 100 pasien," kata dia di Kabupaten Badung.
Baca juga: RS Unud siapkan CRRT untuk pasien COVID-19 dengan gagal ginjal
Baca juga: RS Universitas Udayana tambah ruang isolasi khusus pasien COVID-19
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022