Jakarta (ANTARA News) - Beberapa hari setelah dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai Depkeu Anwar Suprijadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan menemukan penyimpangan. "Dari pemberitahuan impor barang (PIB) yang diberikan ke kita (BC) diinformasikan bahwa barang yang diimpor adalah rubber (karet) tetapi ternyata isinya tekstil dari Cina," kata Anwar di salah satu gudang di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Selasa. Menurut dia, akibat penyimpangan PIB dari dua kontainer tekstil di mana sebuah berukuran 20 feet dan satunya lagi 40 feet negara dirugikan Rp1,2 miliar hanya dari Bea Masuk (BM) saja, belum kerugian kepada industri tekstil di tanah air. "Kita minta agar importir tidak melakukan kegiatan-kegiatan menyimpang yang merugikan negara lagi, juga terhadap kondisi ekonomi di sini dengan penyimpangan seperti ini," katanya. Ia menyatakan, terhadap berbagai tindakan penyimpangan pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat. "Kita lihat penyimpangan atau pelanggarannya seperti apa, kalau pelanggaran administratif ya diberikan sanksi administratif, kalau pidana ya akan diproses secara pidana," katanya. Anwar Suprijadi dilantik sebagai Dirjen BC oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 27 April 2006. Ia menggantikan pejabat lama Eddy Abdurrahman.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006