Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat mengantisipasi bencana hidrometeorologi dengan melakukan berbagai upaya, termasuk penanggulangan banjir.

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, jajarannya melakukan beberapa strategi pengendalian banjir di musim hujan ini

"Kemudian yang mau kita lakukan dengan membuat parapet, kolam olakan dan nanti membuat pompa di depan SMAN 7. Itu strategi pengendalian kami," ujar Dhany Sukma di Jakarta, Senin.

Dhany menjelaskan, peningkatan kapasitas volume air dengan membuat saluran (u-ditch) untuk skala besar wilayah Jakarta Pusat di Cideng.

"Kemudian skala besarnya di Cideng sedang dilakukan peningkatan kapasitas volume air dengan membuat 'u-ditch' di Kali Cideng," ungkapnya.

Baca juga: Wali Kota Jakpus rutin cek pompa air antisipasi genangan

Dhany melanjutkan, untuk wilayah Pasar Baru, di Kali Ciliwung sedang dilakukan pengerukan untuk antisipasi banjir.

"Kita lagi buat kolam olakan untuk narik air yang dari Bungur, kemudian di tarik dan ada rumah pompa nyedot ke kolam olakan di sana dibuang ke kali. Alhamdulillah tidak ada banjir lagi," katanya.

Menurut dia, sekarang sedang dirapikan dengan pembuatan pompa permanen (stasioner).

Ia menuturkan untuk Jalan Sentul Pasar Baru sedang dibuat kolam olakan kemudian ada pompa air. "Dan semua berfungsi dengan baik, itu semua bisa kami kendalikan," katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan, untuk wilayah Batu Ceper sedang dilakukan revitalisasi saluran air serta melakukan pengerukan di Kali Ciliwung.

"Kita lakukan pengerukan terus di Ciliwung kemudian Kali Cideng dan semuanya yg masuk wilayah Jakarta Pusat," katanya.

Baca juga: Jakpus buat 1.989 sumur resapan untuk antisipasi genangan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa potensi terjadinya bencana hidrometeorologi diperkirakan terjadi secara merata karena puncak musim hujan terjadi pada Desember 2022.

“Kita bisa menyampaikan bahwa peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi itu merata di seluruh bagian Indonesia mulai dari utara Sumatera sampai selatan Papua,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefieng yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (28/11).

Abdul menuturkan, distribusi cuaca dalam satu minggu terakhir yang dimulai sejak 21 November, sejumlah wilayah seperti Kalimantan dan sebagian Sulawesi ditutupi oleh awan hujan. Hal tersebut kemudian berpindah ke wilayah Sumatera dan sebagian utara Jawa pada 22 November.

Sedangkan pada 23 November awan hujan bergerak ke Papua dan Kalimantan bagian barat. Pergerakan awan pada 24 November kembali ke Sumatera dan seluruh Pulau Jawa.

Dilanjutkan dengan tanggal 25 November bergerak ke Kalimantan dan selatan Papua. Sementara pada 26 November pindah lagi ke sebagian besar wilayah Sumatera.

Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022