Teman-teman di Jawa Timur langsung aktif melakukan respon, khususnya mendampingi para pengungsi
Jakarta (ANTARA) - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) melakukan pemetaan wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, dengan menerjunkan sukarelawan dari Muhammadiyah Kabupaten Lumajang.
"Teman-teman di Jawa Timur langsung aktif melakukan respon, khususnya mendampingi para pengungsi," kata Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Ia mengatakan sukarelawan Muhammadiyah Kabupaten Lumajang melaksanakan pemetaan di Kajar Kuning, titik pengungsian di Desa Penanggal, Sumberwuluh, Klopo Sawit, dan Tambak Rejo.
Berdasarkan laporan sementara, kata dia, pihaknya bersyukur tidak timbul korban jiwa dari peristiwa luncuran awan panas Gunung Semeru ini.
“Awan panas guguran ini melalui daerah-daerah yang sudah dikosongkan karena kejadian tahun lalu, sehingga masyarakat tidak lagi membangun di situ," kata Budi Setiawan.
Sementara itu, koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah Indrayanto mengatakan saat ini Muhammadiyah juga masih fokus penanganan korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tetapi erupsi Semeru tetap dalam pantauannya.
“MDMC Jawa Timur akan terus memantau luncuran APG Gunung Semeru. Saat ini kondisi aktivitas gunung masih berlangsung, masyarakat sebagian mengungsi dan perlunya kewaspadaan jika terjadi lahar hujan,” katanya.
Ia menambahkan kejadian guguran awan panas Gunung Semeru menjadi pembelajaran bagi siapapun tentang kesiapsiagaan.
"Juga pentingnya pengetahuan tentang cara hidup berdampingan dengan bencana," kata Indrayanto.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menjelaskan abu vulkanik yang keluar dari aktivitas erupsi gunung api bisa menyebabkan jalan menjadi licin saat terkena air hujan.
Peneliti Bumi Madya PVMBG Agus Budianto meminta pengendara yang bermukim di sekitar gunung api yang sedang erupsi, seperti Gunung Semeru untuk meningkatkan kewaspadaan saat berkendara agar tidak mengalami kecelakaan.
"Abu itu bisa menjadi pelicin kalau terkena air hujan," katanya.
Selain mewaspadai kondisi jalan, Agus meminta warga untuk mengantisipasi bahaya longsor yang terjadi di kawasan lereng dan juga mewaspadai bahaya lahar di sepadan sungai karena abu vulkanik adalah material lepas yang mudah terbawa air.
Baca juga: Muhammadiyah libatkan warga bangun hunian darurat di Cianjur
Baca juga: Muhammadiyah terjunkan tim dampingi warga terdampak letusan Semeru
Baca juga: Aksi Muhammadiyah tangani bencana jadi materi lembaga internasional
Baca juga: Muhammadiyah kirim bantuan logistik untuk korban erupsi Semeru
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022