Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak optimis, kita pernah melewati masa yang lebih sulit dalam dua terakhir ini. Kita siap menghadapi tahun 2023,

Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan kinerja perekonomian Indonesia dan kawasan ASEAN akan berbeda dibandingkan tingkat global pada 2023.

Dia menyebut perekonomian nasional akan tetap tumbuh di atas 5 persen year on year(yoy) pada saat perekonomian global melambat dan akan memberikan kontribusi terhadap ekonomi kawasan, katanya dalam peluncuran layanan digital iBPR- S di Jakarta, Senin.

Optimisme ini berkaca dari Indonesia yang dalam dua tahun terakhir berhasil melewati masa-masa sulit akibat pandemi COVID-19.

“Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak optimis, kita pernah melewati masa yang lebih sulit dalam dua terakhir ini. Kita siap menghadapi tahun 2023,” kata Mahendra.

Baca juga: BI perkirakan pertumbuhan ekonomi capai 5,3 persen di 2023

Selain itu, menurut dia, pertumbuhan ekonomi domestik akan tetap kuat pada 2023, yang didorong oleh konsumsi dalam negeri.

Dia mengatakan perekonomian global, terutama negara maju kemungkinan besar akan mengalami resesi pada 2023.

Dia menjelaskan, selama ini pihaknya belum pernah melihat fenomena bank sentral negara maju tidak senang apabila kinerja ekonomi negaranya tumbuh dengan baik, yang mana hal itu terjadi saat ini.

“Kalau melihat jumlah penciptaan lapangan kerja tinggi, bank sentral malah khawatir, intinya dia khawatir kalau perekonomian tumbuh sehat. Itu sekarang terjadi di negara maju, karena mereka melihat itu ancaman besar pada tingkat inflasi yang tinggi,” kata Mahendra.

Namun demikian, pihaknya meminta seluruh pihak termasuk dunia industri di Indonesia untuk tidak gentar menghadapi isu resesi pada 2023.

“Kita melihat yang terjadi sebelumnya kita bisa keluar dari persoalan, sehingga keluar dari 2022 dengan keadaan yang lebih baik,” kata Mahendra.

Baca juga: Citi perkirakan pertumbuhan global 2023 melambat, di bawah dua persen

Dalam kesempatan ini, pihaknya telah meluncurkan Aplikasi Otomasi Informasi Bank Perkreditan Rakyat/ Syariah (iBPR- S) sebagai upaya untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan UMKM di seluruh pelosok Tanah Air.

Dia berharap hadirnya layanan digital ini semakin mempermudah UMKM di seluruh pelosok daerah untuk menjangkau BPR/BPRS, yang mana kinerja baik dari UMKM secara langsung akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022