Jambi (ANTARA) - Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi dalam tiga bulan terakhir kasusnya terus meningkat, dari September tercatat ada delapan kasus, naik pada Oktober jadi 27 kasus dan November terdata 20 kasus.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher Jambi dr Anton Trihartono di Jambi, Senin mengatakan, seiring dengan masuknya musim hujan pada akhir tahun ini, maka diperkirakan kasus DBD akan meningkat .
Baca juga: Ahli: Demam berdarah dengue terus meningkat saat COVID-19 terkendali
Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Raden Mattaher ini untuk kasus DBD pada September lalu ada delapan pasien, yakni satu pasien anak yang berumur delapan tahun itu masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan buruk.
“Satu pasien anak harus kita rawat di ruang ICU karena mengalami perburukan dan setelah dirawat intensif pasien anak kasus DBD itu alhamdulillah berhasil sembuh di bulan Oktober,” kata Anton.
Baca juga: Kasus DBD di Vietnam meningkat lebih dari dua kali lipat
Dari 27 kasus DBD pada Oktober lalu dan sampai November lalu di ruangan sudah dicek tinggal hanya ada 20 pasien yang sedang kita rawat untuk pasien.
Pada November lalu data kasus DBD belum masuk semua dan kasusnya cenderung meningkat.
“Saya berharapan nanti masyarakat untuk bisa lebih waspada terhadap kasus DBD, mengingat pada bulan Desember ini biasanya musim hujan itu kan cenderung ada peningkatan.” kata Anton Trihartono.
Baca juga: Dinkes: Januari-April, 121 warga Sangihe terjangkit DBD, dua meninggal
Namun demikian pihak RSUD Raden Mattaher Jambi siap untuk menampung dan merawat korban DBD tersebut dan berharap kasusnya tidak berdampak secara signifikan. Demam berdarah adalah infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk lalu ditularkan ke manusia.
Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis dengan gejala antara lain demam dimana pada tahap awal demam berdarah sulit dibedakan dengan demam pada penyakit atau flu biasa.
Tetapi pada DBD, demam naik turun (demam bifasik) yang terjadi 2-7 hari, kemudian muncul bintik bintik kemerahan, nyeri sendi dan otot nyeri pada area belakang bola mata dan manifestasi perdarahan pada kulit, mukosa, pencernaan.
Baca juga: Kasus DBD di NTT meningkat mulai memasuki musim hujan
Baca juga: Jumlah pasien DBD dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus meningkat
Baca juga: Kasus DBD di Ambon meningkat 81 kasus
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022