"Kami mencatat ada ekspor manggis pada Oktober 2022 ke Thailand, walaupun kegiatan ekspor nya melalui Bandara Soekarno-Hatta," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Kota Bengkulu, Minggu.
Ia menyebutkan selama ini Provinsi Bengkulu belum pernah melakukan ekspor buah manggis ke luar negeri, namun pada Oktober 2022 Bengkulu telah melakukan ekspor ke Thailand.
Baca juga: Manggis dari perkebunan Purwakarta diekspor ke China
Kata dia, nilai ekspor manggis dari Bengkulu ke Thailand mencapai Rp60 juta dengan total ekspor mencapai 1,5 ton dan manggis di Thailand seharga 100 baht atau Rp40 ribu per kilogram.
Lanjut Rizal, potensi ekspor manggis di Provinsi Bengkulu cukup besar, sebab produksi manggis di daerah setiap tahunnya mencapai ribuan ton.
"Sehingga Provinsi Bengkulu memiliki potensi ekspor yang besar dengan hasil produksi sebanyak itu," terangnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Provinsi Bengkulu Bukhari mengatakan buah manggis (Garcinia mangostana) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki bentuk dan cita rasa buah yang khas serta kandungan nilai gizi yang baik untuk kesehatan.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung kegiatan ekspor manggis langsung dari Bengkulu, bahkan siap membantu pelaku usaha di daerah Bengkulu untuk memenuhi persyaratan ekspor seperti fitosanitari dan keamanan pangan.
Untuk memastikan dan menjamin bahwa ekspor buah manggis dapat memenuhi persyaratan fitosanitari, maka diperlukan sistem sertifikasi fitosanitari melalui pendekatan pengelolaan/manajemen risiko OPT.
"Oleh sebab itu pihaknya mendorong agar ada pelaku usaha yang bisa mengelola manggis secara baik dan bermutu agar bisa dilakukan ekspor langsung dari Bengkulu," jelas Bukhari.
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022