seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasiJakarta (ANTARA) - Rektor Tanri Abeng University, Tanri Abeng mengatakan kemitraan segi tiga (triangle partnership) melibatkan pemerintah, industri, dan akademisi, penting dalam mewujudkan visi besar Ibu Kota Negara (IKN) agar dapat terealisasi dengan baik.
Menurut mantan Menteri Pendayagunaan BUMN ini, peran dosen dan akademisi di dalam konteks pembangunan IKN, diharapkan juga bisa menjadi upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi khususnya implementasi dari tridarma perguruan tinggi.
"Mewujudkan IKN merupakan bentuk dari visi besar kepemimpinan Presiden Republik Indonesia saat ini. Maka dari itu, seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi dalam memberikan potensi terbaiknya. Akademisi bisa mencurahkan pemikiran, ide, dan gagasan untuk mengkaji perwujudan IKN, pemerintah dengan regulasi dan menjalankan peran eksekutif, dan para pelaku industri maupun para pengusaha bisa sinergis dan turut mengambil peran dalam pembangunan IKN," kata Tanri Abeng dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Karena itu, pihak Tanri Abeng University menggelar kegiatan Seminar Nasional Rekayasa, Sains, dan Teknologi (SNARS-TEK) 2022 dengan tema "Penguatan Sains, Rekayasa, dan Teknologi Guna Menyongsong Pembangunan IKN untuk Indonesia Maju" di Ballroom Mayapada Kampus Tanri Abeng University pada Sabtu (3/12).
"Maka dari itu, saya juga berpesan kepada pihak otorita IKN, agar perguruan tinggi diberikan ruang keterlibatan seluas-luasnya. Karena saya meyakini setiap perguruan tinggi dari berbagai daerah yang berbeda-beda ini, punya potensi masing-masing yang apabila dieksplorasi dan dioptimalkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan IKN," tuturnya.
Hal itu, senada dengan yang disampaikan oleh Ketua Umum KADIN 2021-2026 Arsjad Rasjid yang menekankan bahwa ada tiga kata kunci penting dalam pembangunan IKN yakni hijau dalam arti tetap menjaga hutan, cerdas (smart) yang berarti efisien termasuk penggunaan teknologi informasi, serta berkelanjutan yang berarti berkesinambungan untuk masa yang akan datang.
"IKN merupakan hajat bersama bangsa Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, jadi kita semua tentu bertanggung jawab untuk merealisasikannya. Inilah saatnya, para akademisi, khususnya adik-adik mahasiswa untuk turut berkontribusi nyata dalam pembangunan IKN, mari bersama kita jadikan IKN ini sarana untuk mengaktualisasikan ide, gagasan, dan pemikiran untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," ucapnya.
Sementara itu Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Mohammed Ali Berawi, menekankan bahwa IKN akan menjadi laboratorium penelitian bersama bagi para akademisi untuk menuangkan ide dan gagasan secara langsung untuk mewujudkan konsep kota cerdas ramah lingkungan (green smart city).
"Kita akan mewujudkan IKN sebagai kota masa depan namun tetap memperhatikan aspek lingkungan dan kependudukan. Maka dari itu IKN diproyeksikan akan menjadi green smart city, di mana 10 persen menjadi Kawasan hutan tropis, 65 persen Kawasan hijau dan produksi pangan, lalu 25 persen baru Kawasan perkotaan. Bahkan, kita proyeksikan di tahun 2045 IKN sudah 100 persen menggunakan energi terbarukan (renewable)," ucap Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini.
Adapun SNARS-TEK 2022 merupakan agenda kolaborasi dari 15 kampus yakni Universitas Bung Hatta (Padang), Universitas Lancang Kuning (Pekanbaru), Universitas Batanghari (Jambi), Universitas Muhammadiyah Metro (Lampung), Universitas Pembangunan Jaya (Tangerang Selatan), Universitas Islam Syekh Yusuf (Tangerang), Universitas 17 Agustus 1945 (Jakarta), Institut Teknologi PLN (Jakarta), ITSB Cikarang, Universitas Nusa Putra (Sukabumi), Universitas Kristen Maranatha (Bandung), Universitas Semarang, Universitas Nusa Cendana (Kupang), Universitas Bumi Hijrah (Tidore), dan Tanri Abeng University (Jakarta).
"Kegiatan SNARS-TEK 2022, diharapkan bukan hanya menjadi ajang kegiatan bersama, baik dalam hal publikasi ilmiah, riset bersama, dan diskusi, tapi lebih dari itu diharapkan bisa memberi kontribusi khususnya dalam proses pemindahan Ibu Kota Negara yang menjadi topik utama dalam kegiatan ini," tutur Tanri Abeng.
Baca juga: Tanri Abeng berbagi pengalaman perbaiki BUMN di saat krisis
Baca juga: Tanri Abeng samakan krisis COVID-19 dengan krisis 1998
Baca juga: Begini kata para mantan Menteri BUMN soal menstabilkan harga sembako
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022