Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan kesiapan pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang direncanakan akan beroperasi pada awal 2023.

"Saya optimistis pilot project produksi minyak makan merah berjalan sesuai rencana, yaitu dapat di launching pada Januari 2023," kata Teten Masduki melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Piloting ini dilakukan melalui kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Peneliti Hilirisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Frisda Rimbun Pandjaitan menyatakan progress secara konstruksi pengembangan minyak makan merah saat ini mencapai 25 persen. Hal tersebut dikarenakan curah hujan di Sumatera Utara yang relatif tinggi dan alat-alat pabrik yang masih dalam proses pemesanan.

"Progress kita secara keseluruhan sudah 25 persen dalam konstruksi karena sebagian alat dan mesin masih dalam proses preorder. Selain itu, curah hujan di Sumatera Utara akhir-akhir sangat luar biasa sehingga memang agak mengganggu kecepatan kita di dalam pembangunan pabrik," ucap Frisda.

Namun demikian, Frisda berharap pembangunan pabrik dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang diberikan.

Baca juga: KemenKopUKM sebut minyak makan merah bisa jadi alternatif MGS

Baca juga: Mendag dukung rencana produksi minyak makan merah

"Kita berharap mudah-mudahan bisa selesai, kami juga sangat berharap piloting yang pertama ini jadi data pertama sehingga kami akan mengevaluasi, jadi nanti kalau dikelola oleh koperasi akan terdata dengan bagus sehingga bisa menjadi blueprint untuk koperasi-koperasi lainnya," tutur Frisda.

Produksi minyak makan merah melalui koperasi petani sawit ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong terciptanya kesejahteraan petani. Saat ini sebanyak 41 persen dari 15 juta lahan sawit dikelola petani secara mandiri.

Potensi tersebut, tentunya mampu menumbuhkan kesejahteraan petani melalui program korporatisasi kebun sawit.

Baca juga: Teten: Kata Chef Juna, minyak makan merah mengunggah selera

Sementara itu, Ketua Koperasi Pujakesuma Oktri Wirawan merasa bangga karena koperasinya terpilih menjadi koperasi pilot project pengembangan minyak makan merah, terlebih memang teknologi minyak makan merah ini dimiliki oleh PPKS.

"Bangga bisa bekerja sama langsung dengan penemu teknologinya, sehingga apa pun nanti kendala nya yang kami hadapi bisa langsung dikonsultasikan dengan PPKS," ujar Oktri.

Untuk diketahui, minyak makan merah saat ini telah memperoleh sertifikasi SNI 9098:2022 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Detail Engineering Design (DED) dari PPKS.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022