Tuban (ANTARA News) - Bupati Tuban 2001-2006 yang kembali terpilih untuk periode lima tahun kedua, Haeny Relawati RM, yang pemilihannya kembali menimbulkan kerusuhan di Kabupaten Tuban, Jatim, muncul untuk pertama kalinya di depan umum pasca-kerusuhan dengan bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, Selasa. Didampingi suaminya yang seorang pengusaha "sukses" setempat, Ali Hassan, Haeny hadir di Alun-alun Kota Tuban, tempat upacara Hardiknas dilangsungkan dengan menggunakan mobil mewah milik pribadinya, jenis Jaguar warna merah hati. Mobil "wah" produksi Inggris itu, menggunakan Nopol dinas Bupati S 1 HA yang selama ini dikenakan pada mobil dinas bupati Tuban jenis Nissan Terrano yang dibakar massa bersama Pendopo "Krido Manunggal", pada kerusuhan Sabtu (29/4) lalu. Dalam upacara itu, Haeny didampingi suami dan Muspida lainnya, menyerahkan berbagai hadiah lomba terkait Hardiknas di Tuban. Selaku inspektur upacara, ibu empat anak ini membacakan sambutan Mendiknas. Usai membaca sambutan ini, Haeny enggan menyinggung peristiwa kerusuhan di daerahnya, dan hanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada kalangan pendidik di Kabupaten yang berjarak sekitar 103 km arah Barat Kota Surabaya ini. Usai kegiatan ini, baik Haeny maupun Kapolres Tuban, AKBP Sigit TH, saat "diserbu" wartawan, keduanya enggan berbicara, dan langsung menuju kendaraan masing-masing. Bahkan Ali Hassan, hanya mengangkat kedua tangannya, menolak menjawab pertanyaan para "kuli disket". Sementara itu, pantauan ANTARA, beberapa bangunan yang rusak maupun dibakar massa saat kerusuhan akhir pekan lalu, seperti Kantor dan Pendopo Pemkab, Kantor KPUD dijaga cukup ketat oleh aparat kepolisian dan TNI yang bersenjatakan laras panjang. Begitu juga sejumlah properti milik pribadi Haeny sekeluarga yang dibakar massa, seperti rumah baru di Mondokan, rumah lama dan beberapa SPBU, Hotel Mustika serta gudang 99, masih dijaga aparat bersenjatakan lengkap. (*)
Copyright © ANTARA 2006